Dari Aroma Rasa Berlanjut ke Galeri Lokananta

Dari Aroma Rasa ke Lokananta

Kamis kemarin, saya bersama seorang teman berencana untuk saraapn sekaligus makan siang di Aroma Rasa. Sebuah tempat makan yang banyak digandrungi warga Solo dan sekitarnya, sehingga jika weekend bisa dipastikan pengunjung mengular sehingga waiting list. Saya sendiri pernah sekali mencobanya, untuk cerita lengkapnya bisa teman-teman baca di Cerita Aroma Rasa

Makan Siang di Aroma Rasa

Jika di perjalanan pertama saya ke Aroma Rasa penuh cerita tak tentu arah yang disebabkan salah jalan, maka perjalanan kali ini lancar jaya. Tidak ada lagi cerita salah belok ataupun nyasar menuju ke  Yogyakarta seperti cerita sebelumnya.

Kami tiba di Aroma Rasa sekitar pukul 11.00 WIB, sesaat setelah jam buka. Namun ternyata waktu itu sudah banyak pengunjung yang tiba di rumah makan tersebut. Tampak deretan motor dan mobil sudah berjajar rapi.

Kali ini kami mememesan opera cake dan pastry kouigh amann sebagai makanan pembuka sekaligus dessert kami. Untuk minumannya kami memesan es lemon tea. Sedangkan sebagai menu utamanya kami memesan Nasi Dewata yang menjadi menu spesial pada hari itu. Setiap hari di Aroma Rasa ada menu spesial yang berbeda-beda, jadi pastikan untuk menanyakan menu kepada pelayannya.

Aroma Rasa

Aroma Rasa terkenal dengan masakannya yang enak namun harga yang ramah dikantong. Kedua cake yang kami pesan harganya tidak lebih dari 20rb. Sedangkan untuk Nasi Dewata perporsinya 39rb, harga yang kami rasa cukup worthed mengingat lauknya yang sangat banyak. Sehingga total makan kami berdua adalah 129rb saja.

Sambil menunggu hidangan utama, kami menikmati pastry pesanan kami. Untuk opera cake terasa lembut dengan lapisan buttercream yang mirip tiramisu karena memang berbahan dasar kopi. Untuk kouigh amann mempunyai tekstur pastry yang renyah dengan tambahan cream pada bagian tengahnya. 

Aroma Rasa

Hidangan selanjutnya tentu Nasi Dewata pesanan kami. Nasi Dewata merupakan nasi liwet yang dilengkapi dengan lauk sei sapi, telur rebus dan juga udang bakar. Disajikan dengan dua buah sambal yaitu sambal matah dan sambal matang lengkap dengan lalapan dan juga kerupuk kulit sapi. 

Saya pun mencicipi satu persatu lauk yang ada. Sei sapi terasa gurih dan empuk ditambah cocolan sambal matah terasa begitu segar. Sedangkan untuk udang bakarnya lumayan besar dan berdaging, namun sambal bakarnya terasa agak pedas untuk saya. Nasinya juga terasa gurih dan nikmat. 

Porsinya yang lumayan besar saya perlu sedikit perjuangan untuk menghabiskannya. Apalagi sebelumnya saya juga sudah makan sedikit pastry. Dan akhirnya karena masakannya yang memang enak, saya berhasil menghabiskan satu porsi nasi dewata. 

Efeknya adalah saya tidak sanggup lagi menghabiskan pastry yang baru saya makan sebagian saja. Namun teman saya berhasil menghabiskan opera cake pesanannya. Sepertinya hari itu saya sudah tidak memerlukan lagi makan malam 😊.

Lokananta Bloc Menjadi Destinasi Selanjutnya

Lokananta Bloc

Setelah perut kenyang, kamipun memikirkan destinasi selanjutnya. Rasanya tidak afdol jika keluar hanya untuk makan siang saja. Akhirnya tercetuslah ide untuk mengunjungi Lokananta Bloc. Apalagi Lokananta sudah lama masuk wishlist tempat  yang ingin saya kunjungi, sejak selesai direvitalisasi pada tahun 2023.

Lokananta Bloc sendiri sebenarnya terdiri dari dua bagian, yaitu Lokananta yang berisi aneka tenant dan amfiteater dimana sering diadakan pertunjukan dan Galeri Lokananta. Galeri Lokananta bisa dibilang sebuah museum yang menyimpan sejarah industri rekaman musik di Indonesia. 

Cerita lengkap tentang Galeri Lokananta akan saya tulis dalam artikel yang terpisah agar tidak terlalu panjang. Kami mengunjungi Galeri Lokananta pada jam 14.00 WIB. dan kami berada disana selama kurang lebih satu setengah jam. 

Lokananta Bloc
Lokananta Bloc

Banyak pengetahuan baru tentang sejarah musik Indonesia dan betapa pentingnya keberadaaan Lokananta pada tahun 1950-1990 an. Disini kita bisa melihat ratusan dokumen pita master asli milik Lokananta Record. 

Galeri Lokananta mempunyai beberapa ruang pamer yang terpisah, yaitu :

  • Ruaang Lini Masa : berisi linimasa sejarah perjalanan sejak berdiri hingga kejatuhan Lokananta
  • Ruang Gemalan : berisi seperangkat gamelan Jawa lengkap, dimana nama lokananta terinspirasi dari seperangkat gamelan surgawi dalam mitologi pewayangan Jawa yang berbunyi sendiri dengan merdu
  • Ruang Diskografi : merupakan ruang penyimpana ratusan dokumen pita master rekaman asli milik Lokananta Record
  • Ruang Bengawan Solo : menampilkan perjalanan hits terbesar Lokananta Record yaitu lagu Bengawan Solo, mulai dari penciptaan hingga diproduksi dalan piringan hitam atau vinyl
  • Ruang Aneka Nada : ruang yang memamerkan sebagian kecil dari 5600an koleksi rilisan piringan hitam Lokananta Record sepanjang masa jayanya
  • Ruang Proklamasi : menampilkan fakta sejarah terkait rekaman suara prolamasi RI yang digandakan dan disebarluaskan oleh Lokananta Records
  • Ruang Rame Dendang : berisi potret cagar budaya di Solo
  • Ruang Pameran Permanen : ruang pameran yang selalu berganti tema setiap 6 bulan sekali
Selain itu juga terdapat ruang perpustakaan dan toko souvenir. Disini kami dibersamai oleh pemandu selama kurang lebih satu jam. Dan satu jam selanjutnya kita bebas untuk kembali masuk ke ruang pamer kecuali ruang diskografi. 

Merencanakan Kembali ke Lokananta Bloc

Setelah puas berkeliling dan mengambil banyak foto di Galeri Lokananta, maka kami memutuskan untuk pulang. Apalagi hari itu sudah semakin sore. Sayang saya belum sempat mengunjungi gedung di sebelah Galeri Lokananta. Bangunan tersebut merupakan bangunan baru yang berisi berbagai tenant dan amfiteater pertunjukan. 

Kami kemudian merencanakan untuk bisa mengunjungi kembali Lokananta di lain waktu, Dan kunjungan berikutnya nanti saya ingin berganti ke gedung tenant UMKM. Karena menurut teman saya disana banyak kuliner seperti filosofi kopii, bakmi sedjuk dan lain-lain sehingga cocok untuk bersantai. 

Sebenarnya beberapa hari sebelumnya juga ada event bunga di Lokananta, namun sayang hanya berlangsung satu hari dan saya mengetahuinya telat. Semoga saja di lain hari akan ada event lainnya. 

Itulah cerita perjalanan tak terencana kami, terima kasih sudah membaca dan sampai bertemu di cerita selanjutnya💗💗

26 komentar

  1. Belum kesampaian ke Lokananta, pengen ke sana kalau nanti ada event musik yang seru... gedung dan isinya vintage banget ya dan sarat nilai sejarah.. menyenangkan..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa mbaa enaknya klo ke sana pas ada event jd bisa ke galeri nya skalian menikmati.musiknya 😊

      Hapus
  2. kegiatan sehari kemarin seru ya mbak, kulineran dan mampir ke galeri
    Aku suka sama penamaan cafenya, aroma Rasa, identik sama makanan yang menggugah selera, apalagi liat foto nasi Dewatanya, ehmm so yummy. Meskipun harganya juga lumayan, tapi masih oke kalau sebanding sama rasanya

    kelar makan lanjut ke galeri, ini juga menyenangkan, jadi penasaran pengen dateng langsung ke galeri Lokananta. Aku gak asing sama sebutan Lokananta inisoalnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa mba harga nasi dewatamya worthed banget secara lauknya buanyak bgt ini mba sampe bingung makannya heehehe

      Hapus
  3. Aroma rasa aku belum pernah datangin 😍😍😍. Yg pertama ke aroma rasa, bayar sampe Jogja maksudnya mba 😅??? Jauh amat yaak wkwkwkkwkwk

    Plating nasi Dewata nya sukaaa ih. Pakai daun. Kdg yaaa nasi begini, diliat kecil, tapi padeeet. Pas dimakan, kenyangnya jadi kebangetan. Dan kita sama mba. Kalo udah kekenyangan, aku biasanya malam ga makan lagi. Cukup 1x.

    Yg Lokananta aku bakal datangin juga ah. Sukaaaaa museum sejarah begini. Jadi Lokananta ini sejenis aquarius, Musica, di zaman dulu yaaa. Baru denger. Kalo baca, dia berdiri dari1950-1990.

    Kenapa bisa ga survive yaaa. Secara 1990 digital music macam Spotify dkk kan belum ada. Kita masih dengerin musik di kaset . Sayang banget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang pertama dulu salah belok mbaa jadinya jalan balik harusnya ke solo malah ke arah jogja wkwkwkwk...
      Iyaa mbaa bener ini nasi dewatanya padat berisi kenyang fulll sampe malemm..
      Klo ke solo wajib banget ke Lokananta mbaa banyak cerita sejarah disana...

      Hapus
  4. Nampol banget kayanya nih menu makanan dan tempatnya. Saya belum pernah makan di restoran ini. Cake nya kayanya enak ya dan makanan beratnya lengkap banget lauknya

    BalasHapus
  5. Warga Purwakarta cuma bisa gigit jari, hehehe
    Semoga ada kesempatan berkunjung ke Solo, dan bisa menikmati wisata kuliner di kota ini.

    BalasHapus
  6. Murah banget harga nasi dewatanya, keinget kapan hari pesen roti2an sebiji 3o ribuan, kagak kenyang wkwkwk. Kalau diliat potonya lauknya berlimpah ya worth it sekali yaa.
    Lanjut makan cake, nyaaamm. Eh, kopinya manaaa? haha
    Lokananta ini bangunan lawas juga, dulu berhubungan dengan industri musik gitu ya mbak?
    Mereka banyak menyimpan pita master? penasaran rekaman apa aja ya?
    Pasti perawatannya tidak mudah tu yaaa.
    Okeee menantikan tulisan terpisah tentang galeri Lokanantanya hehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kopinya ketinggalan mbaaa wkwkwkwk bcandaaaa ;)
      Iyaa mba lokananta ini bangunan lawas, mempertahankan bentuk dan bangunan aslinya mba...yupp disini banyak disimpan pita master rekaman vinyl pada masa itu...
      Tunggu ya mbaaa minggu depan terbit tulisan lokananta nyaa hihihihi

      Hapus
  7. Full di piring isiannya menu nasi dewata ini.
    Sepertinya kalo mau bersantap, kudu dalam keadaaan fokus, alias lagi gak sambil ngemilin apa-apa hehe, mengingat porsinya yang mantul pisan ya kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. yuppp bener banget mbaa..gak ekpect sebanyak itu makanya kami salah karena pesan cake juga walhasil gak habis deh pastry nya :(

      Hapus
  8. Makanan di Aroma Rasa ternyata ramah kantong banget ya mba udah gitu porsi dan rasanya juga tidak mengecewakan.

    BalasHapus
  9. Menunya cantik ya kak penyajiannya menarik banget. Enak nih buat me time sendirian sambil bawa buku.

    BalasHapus
  10. Wah dapat referensi baru kulineran Solo, menarik plattingnya nasi dewata harganya juga terjangkau. Di Solo banyak kuliner seru ya, harganya juga terjangkau

    BalasHapus
  11. Aroma Rasa, dari namanya sudah Indonesia banget yaa..
    Aku suka aku suka sama sei sapi. Aku pikir, nasi dewata itu dari Bali.. jadi ada ayam betutunya. Tapi justru sei yaa..
    Nikmaatt.. seporsi beneran uda sampe malem, itu maah... hihihi, kecuali ada jalan ke Lokananta Bloc. Hihii.. pulangnya kudu minimal makan dessert ((lagi)) yaa...

    BalasHapus
  12. Penasaran dengan opera cake apalagi harganya Masih affordable. Alhamdulillah di solo kulinernya enak-enak dan harga tidak merusak kantong. Jadi pengen main ke solo deh

    BalasHapus
  13. Waktu main ke Solo pertengahan tahun lalu, aku juga sempat terbersit plan utk cuss ke Lokananta.

    Hanya saja, karena aku solo traveler dan ke mana² naik bus, dan ternyata BRT (kayaknya) ga lewat Lokananta. batal deh ke sana.

    kudu ke Solo lagiii nih 🤣💪

    BalasHapus
    Balasan
    1. ouwww mungkin BRT nya bukan jurusan yang lewat lokananta ya mbaa...soalnya pas di depan lokananta ini jug aada halte,,aku sendiri soalnya gak hafal jurusan BRT krn gak pernah naik brt duhhh kebangetan yaakkk akuu

      Hapus
  14. Nasi dewatanya tampak nikmat sekali. Lauknya lengkap. Apalagi nasinya pakai nasi liwet. Suka deh.

    Lokananta ini juga menarik buat dikunjungi ya. Ada galeri sekaligus tempat kuliner dari berbagi UMKM. Kapan ya bisa main ke Solo?

    BalasHapus
  15. Padahal mbak Ery tiba di Aroma Rasa sesaat setelah buka ya. Tapi pengunjung sudah banyak. Ini sangat wajar karena harga makanan lama di kantong. Juga makanan enak dengan porsi yang besar. Bisa saja tidak ada acara makan lagi sampai malam.. Karena perut sudah kenyang Dan hati senang, maka semakin menyenangkan saat mengunjungi Lokananta. Saya jadi tidak sabar untuk segera membaca cerita lengkap studio rekaman pertama di Indonesia ini.

    BalasHapus
  16. Aroma rasa ini menggugah selera banget ya 🤩🤩🤩 aku suka ngeliat makannya auto tergugah dan lapar hehehe

    Terus pas tau ada Lokananta Bloc keren banget. Ini pusat yang menarik buat didatangi berkali-kali. Mau hangout atau mampir ke perpustakaan bahkan ke galeri kalau di Jakarta seperti Pos Bloc kayaknya ya.

    BalasHapus
  17. Aroma rasanya namanya cuantiikk.. kayak nama² anak² skena gitu. Hehehe..
    Mana makanannya porsinya mengenyangkan. Lihat nasi dewatanya tuh sayur sama ikannya melimpah banget, kebayang kenyangnya. 😂

    Suka banget kalau ada museum itu yang bener² hidup lho mbak. Apalagi beberapa daerah tuh punya museum musik sendiri. Sayangnya museum musik di kotaku tuh kurang hidup dan terawat, jadi sayan. Beda banget sama lokananta yang justru direvitalisasi. 🥹🥹

    BalasHapus
  18. Wah, estetik banget cafenya
    Aku pun akan betah klo nongki lama di sini
    Apalagi menunya juga banyak dan menarik ya mbak

    BalasHapus
  19. Seru banget bisa kulineran sambil mampir ke Galeri Lokananta. Tempatnya punya nilai sejarah tinggi dan rasanya sayang dilewatkan kalau lagi ke Solo.

    BalasHapus
  20. Perjalanan tak terencana yang cukup menyenangkan ya, Mbak. Mungkin minusnya cuma agak kekenyangan, hehehe.
    Nasi Dewata-nya bikin penasaran, perpaduan nasi liwet dan sedikit tambahan menu baru. Sayuran lalapannya sungguh menggoda :)
    Btw untuk Lokananta, aku dulu tiap lewat depannya penasaran tapi mikir emm.. kok gak begitu menarik gitu ya dilihat dari bangunannya. Hihi. Otak anak sekolah yang belum ngerti gimana museum dan sejarah :D

    BalasHapus
Salam Kenal
erykaditya
Travelling, Kuliner & Lifestyle
Arsip Blog
Komunitas
Emak Blogger Blogger Perempuan
Banner Bloggercrony Female Blogger Banjarmasin
Partner of
Popular Posts