Singgah di Masjid Apung Ziyadatul Abrar Tanah Bumbu

Masjid Apung Ziyadatul Abrar

Sebagai negara dengan mayoritas umat muslim, maka tidak aneh jika Indonesia mempunyai beberapa Masjid yang sekaligus menjadi sebuah ikon suatu kota. Sudah banyak masjid di Indonesia yang juga dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata religi

Salah satu jenis Masjid yang menjadi daya tarik adalah keberadaan Masjid Terapung. Masjid Terapung atau Masjid Apung adalah sebuah masjid yang di bangun diatas air atau mempunyai bagian yang menjorok ke laut sehingga memberi kesan terapung.

Indonesia sendiri mempunyai beberapa Masjid Terapung yang memang sudah banyak dikenal. Diantaranya adalah : 

  • Masjid Al Alam Kendari yang dibangaun diatas Teluk Kendari
  • Masjid 99 Kubah Makasar yang berada diatas kawasan reklamasi Pantai Losari Makassar
  • Masjid Raya Al Jabbar yang dibangun di sebuah danau buatan di kota Bandung
  • MAsjid Amirul Mukminin yang dibangun di pesisir Pantai Losari Makassar
  • Masjid Arkam Baburahman yang dibangun diats Teluk Palu.
dan beberapa masjid terapung lainnya. Saat berkunjung ke Batulicin kemarin saya berkesempatan bertandang ke satu-satunya Masjid Terapung di Kalimantan. Masjid tersebut adalah Masjid Apung Ziyadatul Abrar.

Lokasi Masjid Ziyadatul Abrar

Masjid Ziyadatul Abrar berlokasi di Pantai Siring Pagatan, Kec Kusan Hilin Kab Tanah Bumbu Kalsel. Masjid Ziyadatul Abrar menjadi masjid apung pertama di Kalimantan sekaligus masjid terapung ketiga di Indonesia yang dibangun di atas area laut.

Masjid Ziyadatul Abrar juga dikenal dengan nama Masjid Apung Pagatan. Masjid Ziyadatul Abrar dibangun diatas permukaan laut Pantai Siring Pagatan. Masjid ini berjarak 115m dari tepi jalan provinsi menuju ke bagian tengah bangunan di laut.

Sekilas tentang Masjid Ziyadatul Abrar

Pembangunan Masjid Ziyadatul Abrar di inisiasi oleh COO PT. Borneo Indobara, R. Utoro sebagai bentuk program CSR perusahaan kepada Kabupaten Tanah Bumbu. Pelaksanaan pembangunan dimulai dari tahun 2019 hingga tahun 2023.

Tahap pertama dilakukan pada bulan Desember 2019 untuk penentuan lokasi masjid. Pembangunan masjid ini sempat terhenti sekitar 1 tahun akibat pandemi  covid-19. Kemudian dilanjutkan kembali ke tahap kedua pada Juni 2022 dengan kontruksi bangunan arsitektur dan struktur atas. 

Masjid Ziyadatul Abrar mempunyai 1 kubah utama besar dan 4 kubah kecil diatas 4 menara. Masjid ini mempunyai total luasan 1898m² yang terdiri dari dua lantai. Lantai pertama seluas 1094m² digunakan sebahai ruang serbaguna dan area pendukung. Sedangkan lantai dua seluas 804m² berfungsi sebagai ruang ibadah. Masjid ini mempunyai daya tampung sekityar 700-1000 orang.

Masjid Apung Ziyadatul Abrar

Masjid Ziyadatul Abrar didominasi dengan warna hijau dan emas. Warna emas memiliki arti kebaikan yang abadi, dan warna hijau untuk harmoni dan keseimbangan. Nama Masjid Ziyadatul Abrar sendiri memiliki arti "Bertambahnya Kebaikan", harapannya nama ini membawa keberkahan bagi peningkatan kualitas peribadatan masyarakat Kabupaten Tanah Bumbu.

Masjid ini diresmikan pada tanggal 26 November 2023 oleh Bupati saat itu yaitu dr. H. M. Zairullah Azhar, M.Sc. Masjid ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan PT. Borneo Indobara (PT.BIB) yang dibangun dan dipersembahkan untuk masyarakat Kabupaten Tanah Bumbu, serta diserahkan kepada Pemerintahan Kabupaten Tanah Bumbu untuk pengelolaannya.

Singgah Saat Hujan Badai

Siang itu kami perjalanan dari Batulicin kembali ke Banjarmasin berencana untuk singgah ke Masjid Ziyadatul Abrar. Namun saat perjalanan menuju ke masjid, tiba-tiba cuaca berubah menjadi hujan badai. 

Hujan sangat deras di selingi dengan angin yang lumayan kencang. Pohon-pohon kelapa dan ombak pantai terlihat menari-nari membuat saya sempat khawatir. Saat itu kami berhenti di pinggir pantai, menanti hujan sedikit reda.

Karena hujan badai, kami jadi ragu antara singgah ke masjid atau melanjutkan perjalanan saja. Masjid yang berada menjorok ke tengah laut membuat kami bimbang. Karena jika kami nekat pasti baju juga basah karena hujan yang begitu deras. 

Setelah menunggu beberapa saat dan intensitas hujan badai mulai berkurang, kami memutuskan untuk singgah ke Masjid Apung. Dengan bermodalkan payung, kami berjalan melewati jembatan dari area parkir di bibir pantai menuju ke dalam Masjid Apung.

Masjid Apung Ziyadatul Abrar

Bagitu masuk di area masjid, terlihat beberapa orang yang juga tampak berteduh sembari menunggu hujan reda. Saya langsung menuju ke area wudhu di lantai dasar. Area wudhu dan toilet tampak bersih dan terawat. Juga terlihat beberapa ruang serbaguna dan ruang bagi takmir masjid. 

Untuk area shalat berada di lantai 2. Kami harus berjalan hati-hati menaiki tangga karena hujan badai menyebabkan air masuk hingga ke pinggiran area masjid. 

Masjid Apung Ziyadatul Abrar
Masjid Apung Ziyadatul Abrar
Masjid Apung Ziyadatul Abrar

Area sholat terlihat cukup luas dan terjaga bersih dan rapi. Interior juga didominasi dengan warna coklat/emas dan karpet hijau terlihat sangat indah. Pada bagian atas terdapat lampu gantung yang cukup besar dihiasi dengan kaligrafi asmaul husna. 

Kami cukup lama berada di dalam masjid sembari menunggu hujan mulai reda. Kalo saja tidak keluar pasti lupa kalo kami sebenarnya berada di masjid apung diatas laut lepas. Saat hujan mulai sedikit mereda kami memutuskan beranjak keluar masjid untuk melanjutkan perjalanan.

Penutup

Masjid Ziyadatul Abrar telah menjadi ikon kota sekaligus masjid kebanggaan Kabupaten Tanah Bumbu. Masjid ini  juga telah menjadi salah satu destinasi wisata religi bagi warga Tanah Bumbu khususnya dan warga Kalimantan Selatan pada umumnya.

Terima kasih sudah membaca & semoga bermanfaat 💗💗

21 komentar

  1. Ngga kebayang ya begitu hujan badai lagi di dalam masjid. Tapi sepertinya masjidnya kokoh ya. Aku belum pernah wisata atau mengunjungi Masjid Apung

    BalasHapus
  2. Masjidnya bagus ya, di Indonesia ada banyak masjid masjid yang bentuknya penuh seni yang indah

    BalasHapus
  3. Menilik penampakan bagian dalam Masjid Apung Ziyadatul Abrar Tanah Bumbu, enggak bakal ngira kalau ini berdiri di area di atas laut...Masya Allah, indah sekali. Pastinya masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai ikon baru bagi Kabupaten Tanah Bumbu dan daya tarik wisata yang unik.

    BalasHapus
  4. MasyaAllah. Satu-satunya masjid terapung di Kalimantan ya Masjid Ziyadatul Abrar ini. Bagus dan bersih pula dalamnya. Selalu senang rasanya lihat Masjid-Masjid dengan desain unik, cantik, bersih, dan terawat seperti ini. Dan tentu mudah-mudahan selalu terisi penuh ya di waktu-waktu sholat.

    BalasHapus
  5. Masjid Ziyadatul Abrar bangunannya unik ya... Saya pikir dalamnya bakalan warna hijau, ternyata salah. Tapi warnanya yang gelap justru saya suka. Membumi gitu kesannya menurut saya

    BalasHapus
  6. Wah jadi ingin kesana.. Masjidnya bagus dan artistik banget bahkan nggak nyangka ada diatas air.

    BalasHapus
  7. MasyaAllah mesjidnya cantik banget, pasti menambah khusyu ibadah disini. Lebih kerennya lagi masjid ini dibangun di atas laut pemandangannya langsung ke laut. Ah jadi pengen ke sana

    BalasHapus
  8. wah baru tahu aku di tanah bumbu ada masjid apungnya. sebagai orang banjar jujur aku baru sekali ke tanah bumbu ini dan itupun buat ke salah satu dinas jadi nggak sempat mampir ke tempat wisatanya. huhu

    BalasHapus
  9. Bagus yaa desain masjidnya. Saya belum pernah sama sekali ke masjid apung. Yang paling dekat ke Bandung dulu kalik yaaa sama2 di Jawa.

    BalasHapus
  10. Wah indah sekali ya secara visual, apalagi keunikan terapungnya itu. Ku kira terang juga didalam masjidnya, ternyata luar aja warna hijau, begitu ke dalam kalem dan elegan

    BalasHapus
  11. Walau masjidnya gak begitu besar, tapi cakeeep banget. Aku jadi teringat masjid raya Ternate yang berada di tepi laut gitu. Kalau dilihat dari tengah laut/dari atas kapal tuh cakepnya bukan main. Walaupun sayang dulu pas aku Jumatan di sana, fasilitasnya banyak yang rusak padahal masjidnya terhitung baru.

    Makna dari nama Ziyadatul Akbar ini juga dalam sekali. Trus iseng ngegoogling dan dapet foto masjid ini diambil dari drone. Luar biasa keren! ah semoga majidnya senantiasa terawat baik dan dimakmurkan sama warga sekitar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin...nah ini nie yang penting ya mas,,semoga bisa selalu terawat dengan baik dan selalu dimakmurkan oleh warga sekitarnya gak cuma hanya booming sesaat kemudian terlupakan,,,sayang kalo sudah dibangun tempat ibadah yang cantik tapi tidak dimanfaatkan dan dijaga dengan sebaik2nya

      Hapus
  12. Aaah, jadi kangen masa-masa bujang. Dulu aku juga lumayan sering mbak, melipir dari satu masjid ke masjid lainnya. Dan sesungguhnya tiap masjid itu punya keunikan dan ceritanya masing-masing. Seperti Masjid Ziyadatul Akbar ini, yang memang secara ukuran gak begitu besar, tapi kok dalemnya mewah dan indah banget ya mbak.

    Jujur aku merinding pas liat area bawah kubahnya yang dipenuhi sama Asmaul Husna. Heuheu, cakeeep banget lho itu bentukannya.
    Ah, kapan-kapan daku mau coba ah melipir lagi ke beberapa masjid unik di Jabodetabek. Makasih lho mbaaak, sudah menginspirasi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nahhh bener tuu mas melipir ke masjid2 pas sekalian sambil jalan trus bisa jadi ide tulisan deh hehe

      Hapus
  13. Masjid apung yang menarik untuk disinggahi, apalagi bisa melaksanakan solat di sana entah fardhu atau sunnah.
    Demen lihat ornamen dalamnya, ada keteduhan dan healing manis yang didapatkan

    BalasHapus
  14. Hujan badai itu seperti mengarahkan untuk singgah ke masjid apung Ziyadatul abrar yak. Aku tuh walau bukan muslim selalu suka melihat masjid yang memiliki sejarah.

    Jadi inget waktu ke Aceh, bahagia bisa masuk ke areanya dan mengabadikan diri. Begitu juga yang ada di Jakarta dekat Gereja. Aku suka melihat kubahnya.

    Pun dengan masjid apung Ziyadatul, aku suka banget dengan kubahnya. Indah.

    BalasHapus
  15. Masjidnya gak terlalu besar y mba, tapi desain arsitekturnya unik. Ini bener dibangun di atas laut yaa .. Klo gak hujan badai mungkin bisa liat pemandangan laut dari lantai atas mesjid ya mba? Btw klo masjid raya Al Kabar setahu aku bukan masjid apung deh, cuma di sekelilingnya aja ada danau..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Typo: maksudnya Masjid Raya. Al Jabbar

      Hapus
    2. Iyaa mbaa ini dibangun diatas laut beneran...trus karena hujan badai itu kita jadi was was mampir gak yaa secara kan masjidnya diatas laut yaa hehe...
      Yuppp kalo masjid A Jabbar memang di bangun diatas danau buatan mbaa bukan laut yaa

      Hapus
  16. Unik ya warna masjidnya kuning emas, tapi mengingatkanku pada masji2 khas NU hehehe.
    Ternyata dibangun sebagai bagian CSR perusahaan swasta ya masjid ini?
    Kyknya emang makin trend nih dibangun masjid2 apung. Menjadi daya tarik wisatawan juga, selain dipakai buat beribadah ya mbak. Wah aku kalau hujan badai gak ragu mbak langsung ke masjid keknya hihihi soalnya keknya lebih nyaman gitu berteduh di masjid, eh, asalkan takmkirnya gak terlalu saklek ya :D
    Tapi biasanya siapapun akan diterima sih di rumah Allah :D
    Di Tanah bambu ya? Noted, semoga kapan2 bisa mampir andai kunjungan ke Kalsel aamiin :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Klo tidak salah sependek pengetahuannku daerah sini memang sepertinya mayoritas NU sie mbaa klo gak salah yaa.,,klo salah tolong di koreksi
      Iyaa sie mbaa klo hujan memang mending berteduh di masjid tp yg bikin bimbang karena masjidnya berada di laut yg agak menjorok ke dalam hehe...tapi alhamdulillah nya saat itu hujan mulai reda..

      Hapus
Salam Kenal
erykaditya
Travelling, Kuliner & Lifestyle
Arsip Blog
Komunitas
Emak Blogger Blogger Perempuan
Banner Bloggercrony Female Blogger Banjarmasin
Partner of
Popular Posts