Cangkir Blirik, Salah Satu Wedangan Kekinian di Solo

Wedangan Cangkir Blirik

Jika Jogja terkenal dengan kopi joss maka Solo terkenal dengan teh krampul. Jika Jogja terkenal dengan Angkringan maka Solo terkenal dengan istilah Hik atau Wedangan. Sebenarnya konsep angkringan ataupun wedangan hampir sama yaitu menjual nasi yang dibungkus dalam porsi kecil dengan berbagai lauk sate-satean serta gorengan. Wedangan ini biasanya buka di malam hari, bakda maghrib sampai tengah malam.

Dan menurut pengamatan saya, wedangan atau angkringan ini juga sudah mulai merambah ke kota-kota lain bahkan di luar pulau seperti yang saya temuai saat di Banjarmasin ataupun Bali. Meskipun mungkin jumlahnya maupun jenis hidangannya tidak sebanyak yang ada di Solo atau Jogja.

Wedangan Naik Kelas

Di Solo, saya bisa menemukan wedangan di setiap sudut jalan, bahkan mungkin di satu jalan bisa lebih dari tiga wedangan yang berjualan. Di sekitar rumah sayapun juga ada beberapa hik yang berjualan. Hal ini cukup membantu karena saat kami butuh minuman atau makanan tinggal jalan saja ke penjual hik tersebut.

Hik ini pada umumnya berjualan di trotoar jalan dengan menggelar tikar. Namun jika teman-teman ingin merasakan nuansa hik yang lebih nyaman, sekarang sudah banyak pilihan hik atau wedangan yang naik kelas. Mereka biasanya membuka sebuah tempat yang mirip cafe atau rumah makan. Salah satu tempat yang sering saya datangi adalah Wedangan Cangkir Blirik.

Wedangan Cangkir Blirik berlokasi di Jl Banyuanyar Selatan no 22B Banyuanyar Solo. Atau bisa langsung menggunakan gmap karena lokasinya sudah sesuai. Wedangan Cangkir Blirik buka hari Selasa sampai Minggu mulai pukul 17.00 - 23.30 WIB.

Suasana Wedangan Cangkir Blirik

Wedangan Cangkir Blirik

Wedangan Cangkir Blirik menempati sebuah area pendopo yang lumayan luas. Ada bagian indoor di bagian belakang dan bagian outdoor para bagian depan. Memasuki area pendopo kita akan disuguhi hidangan yang berjajar rapi dalam sebuah rak tertutup di sebelah kiri. Kita bisa memilih berbagai lauk, gorengan dan aneka sate sesuai keinginan kita. Biasanya ada tahu tempe bacem, sosis solo, sate paru, sate usus, sate kulit, pisang goreng, bakwan dan lain-lain.

Untuk nasi ada pilihan setahu saya ada nasi bandeng dan nasi oseng. Sedangkan untuk minuman ada banyak pilihan dari teh, jeruk, wedang jahe, wedang tape dll. Setelah melakukan pemesanan kita akan diberikan nomor meja.  Untuk gorengan dan sate tersebut biasanya akan dipanggang terlebih dahulu agar hangat. 

Wedangan Cangkir Blirik
Wedangan Cangkir Blirik

Berjalan ke dalam yang merupakan area tempat duduk, disini terlihat ada banyak kursi-kursi kuno yang berjajar rapi dan dibagi menjadi beberapa bagian. Ada juga area lesehan di bagian paling belakang. Disini kita bisa melihat berbagai koleksi bernilai historis, Dari sepeda, wayang, mesin jahit, poster dan lain sebagainya. Untuk lampunya juga dibuat tidak terlalu terang agar terasa lebih hangat bagi pengunjung.

Menurut pengamatan saya setelah berkali-kali mengunjungi Cangkir Blirik, wedangan ini lebih banyak didatangi oleh keluarga, komunitas ataupun tamu paruh baya. Sehingga kebanyakan tamu disini adalah mereka yang berusia matang. 

Kali terakhir saya kesana beberapa waktu yang lalu saya memesan nasi bandeng dan es tape. Untuk camilannya kami mengambil jadah, tempe bacem, sosis basah, sate kikil, sate kulit dan sate cumi. Tapi sate-satean tersebut tidak cocok dikonsumsi setiap hari ya, ingat kolesterol yang mengintai 😊

Wedangan Cangkir Blirik

Untuk minumannya terasa segar di malam yang lumayan panas waktu itu. Dan saya juga suka jadahnya karena terasa lembut, gurih dan tekstur parutan kelapa yang masih terasa. Buat teman-teman yang tidak tahu, jadah ini terbuat dari beras ketan yang dibumbui kelapa parut dan garam kemudian dikukus dan setelah matang dibentuk dengan cara ditumbuk.

Solo Tempat Berburu Wedangan

Tidak salah rasanya kalo Solo disebut sebagai kota wedangan karena memang banyak sekali wedangan bertebaran di Solo. Dari yang sederhana hingga yang kekinian seperti Cangkir Blirik ini. Setiap sisi di kota Solo pasti ada wedangan yang terkenal dan banyak digemari di daerah tersebut. Dan untuk harga sendiri tentu menyesuaikan dengan lokasi ya, tentu wedangan yang naik kelas akan lebih mahal daripada wedangan pinggiranπŸ˜‰

Setiap wedangan intinya menyajikan menu yang sama, yang membedakan biasanya adalah minuman. Karena setiap wedangan pasti mempunyai menu racikan minumannya sendiri yang menjadi ciri khasnya. Untuk pilihan nasinya, biasanya ada yang hanya menyajikan nasi bandeng dan nasi oseng, namun ada juga yang menyajikan berbagai macam nasi lainnya seperti nasi ayam suwir, nasi teri dll. 

Rekomendasi wedangan kekinian yang bisa teman-teman coba di Solo, diantaranya adalah Tiga Tjeret, Wedangan Pendhopo, Wedangan Gareng, Omah Londo dll. Namun jika teman-teman ingin lebih merakyat maka bisa memilih wedangan random yang ada di trotoar jalan. Wedangan yang ini biasanya lebih banyak didominasi kawula muda yang bersantai di pinggir jalan.

Itulah sedikit cerita tentang wedangan di Solo. Adakah teman-teman juga mempunyai tempat wedangan favorit di kota kalian?? Bisaa share ceritanya di kolom komentar yaa πŸ˜‰

Terima kasih sudah membaca dan sampai bertemu di cerita selanjutnya πŸ’—πŸ’—

‹ Lebih lamaTerbaru ✓

Posting Komentar

Salam Kenal
erykaditya
Travelling, Kuliner & Lifestyle
Arsip Blog
Komunitas
Emak Blogger Blogger Perempuan
Banner Bloggercrony Female Blogger Banjarmasin
Partner of
Popular Posts