Kalau hari libur itu pengennya memasak juga ikut libur donk yaa, jadilah kami keluar untuk mencari makan siang. Bingung mau makan siang apa, akhirnya suami menawarkan buat mencoba rahang tuna khas Manado di Banjarbaru. Yukk lahh karena saya sendiri juga belum pernah mencoba rahang tuna, sekalian mencoba salah satu tempat makan baru ini.
Lokasi dan Jam Buka
Akhirnya siang itu kami jalan menuju daerah Banjarbaru untuk menuju ke Lisbeth Kitchen yang menawarkan masakan halal khas Manado. Lisbeth Ktichen ini termasuk rumah makan baru di Banjarbaru karena baru buka sekitar satu tahunan.
Kami mengetahui tempat makan ini juga dari beberapa flyer yang di pasang di pinggir jalan menuju arah Banjarbaru. Lisbeth Kitchen berlokasi di Jl. Taruna Praja Raya No.7, Loktabat Utara, Kec. Banjarbaru Utara, Kota Banjar Baru, Kalimantan Selatan.
Rumah makan Lisbeth buka setiap hari dari jam 07.00 - 21.00 WITA. Lisbeth Kitchen juga menyediakan menu sarapan khusus pada pukul 07.00- 11.00 WITA. Lisbeth Kitchen berada di deretan ruko, dimana rumah makna ini menggunakan dua buah ruko yang berjejer. Tempatnya memang tidak terlalu besar namun tertata rapi dan bersih.
Mencoba Rahang Tuna
Sampai di Lisbeth Kitchen terlihat banyak konsumen yang datang karena memang waktunya makan siang. Kami langsung menuju ke area pemesanan untuk memilih lauk. Di rak display terlihat berbagai macam sayur dan lauk khas Manado. Seperti Cumi Tinta, Ikan Roa, Ayam Woku, Pakis Bunga Pepaya dll. Untuk Nasi Kuning khas Manado dan Bubur Manado atau yang sering disebut Tinutuan tersedia pada saat jam sarapan.
Sesuai dengan rencana semula, kami memesan Rahang Tuna Bakar Rica ditambah Cakalang Rabe Sous dan Bunga Pepaya Tumis. Untuk menumannya kami memesan es teh dan es jeruk. Untuk rahang tuna kami minta dipilihkan yang ukuran sedang, sekiranya cukup untuk 2 orang.
Tak perlu menunggu lama akhirnya pesanan kami pun datang. Cakalang Rabe Saus ternyata porsinya banyak, seharusnya tadi kami meminta porsi lauk saja yang lebih sedikit. Dan ternyata rasa cakalang rabe saus ini pedesnya benar-benar nampol. Aroma Cakalang bakar suwir juga sangat terasa, ditambah rasa gurih pedas yang nikmat. Buat saya rasa pedasnya diatas level, tapi karena enak jadi bikin nagih.
Yang kedua saya icip adalah tumis bunga pepaya. Saya sendiri belum pernah memask bunga pepaya dan sepertinya belum pernah mencoba memakannya juga. Awalnya saya pikir rasanya bakal pahit mirip dengan daun pepaya, tapi setelah saya icip ternyata rasanya tidak pahit sama sekali. Menurut saya lumayan enak juga tumis bunga pepaya ini.
Dan yang terakhir yang kita coba adalah Rahang Tuna Bakar Rica. Disini kami minta sambel yang terpisah untuk mengantisipasi kalau sambelnya terlalu pedas buat kami. Aroma bakar asapnya sangat khas, dagingnya empuk dan tidak amis sama sekali. Untuk sambal rica tuna ternyata tidak sepedas sambal di ikan cakalang. Rasanya lebih seperti sambal matah khas Bali, mungkin karena ada irisan daun serenya.
Menurut saya karena penyajiannya yang cepat sepertinya tuna sudah dibakar dan diasapi terlebih dahulu sehingga jika ada orderan tinggal di hangatkan. Karena rasa panasnya berbeda antara yang benar-benar dari bakaran dan yang baru saja di hangatkan.
Harga satu porsi Cakalang Rabe Sous adalah 75rb, sedangkan untuk tumis bunga pepaya adalah 25rb. Dan harga Rahang Tuna Bakar Rica adalah 25rb/100gr. Dan yang kami pesan sekitar 500gr.
Kami berdua makan hingga tak bersisa kecuali Cakalang Rabe Saos. Karena porsinya yang besar dan pedas maka saya memilih untuk take away. Lumayan bisa buat stok lauk di rumah nanti, maklum ibu-ibu gak mau rugi kan 😁
Kesimpulan
Jika nanti saya ke Lisbeth Kitchen lagi, mungkin saya akan ganti mencoba bubur manado. Karena saya memang suka dengan bubur manado apalagi jika ditambah ikan asin dan sambal terasa semakin nikmat.
Itulah sejumput review kuliner menurut opini saya, meskipun belum sedetail food blogger apalagi food vlogger 😀. Teman-teman adakah tempat makan khas Manado atau kuliner Manado yang menjadi favorit?? Kalau ada mungkin bisa berbagi rekomendasi di sini 😊
Terima kasih sudah membaca dan sampai bertemu di cerita selanjutnya 💗💗
ini mah bukan sedang piring kelihatan gk muat, porsi segini dengan harganya segitu terhitung murah ya untuk tuna, apa mungkin karena daerah perairan yaa?
BalasHapusiyaa ini lumayan porsinya paslah kalo buat berdua..aku juga kurang tau juga nie rata2 harganya berapa jadi gak ada bayangan ini masuk murah apa mahal hehe
Hapusatau mungkin karena porsi saya kecil jadi kalau lihat gini terhitung besar ya wkwkw. soalnya jarang banget ketemu tuna disini sekalipun tinggal kawasan dekat pantai, tapi yang pasti dekat laut atau gk tuna itu mehong hikshis
Hapusrahang tuna menggoda banget, bikin makan jadi lahap :D pengen coba juga ah
BalasHapusKalau di Palembang, biasanya rahang tenggiri yang dimakan mbak. Biasanya dimasak pindang (sementara dagingnya diambil dan dijadikan pempek haha). Tapi daging tenggiri bagian rahang nggak banyak, hanya tulangnya lunak dan bagi yang suka ngunyah tulangnya itu kepuasan tersendiri lol.
BalasHapusAku belom pernah makan rahang tuna, dan liat tampilannya dari Lisbeth Kitchen ini wow banget. Menarik dan menggiurkaaan (walau porsi sambalnya kurang itu kayaknya bagiku haha, paling bisa minta tambah ya? dengan berbayar misalnya). Semoga kapan-kapan bisa nyobain rahang tuna langsung di daerah asalnya. Slrpppp.
Bener mas ini sambalnya gak pedas ternyata tidak sepedas yang aku bayangkan sebelumnya tapi kalo buat saya sudah cukuplahhh tapi klopun mau nambah lagi pasyi boleh deh entah nanti berbayar atau tidak :)
HapusRahang tuna bakar rica di Lisbeth Kitchen ini kelihatannya menggoda banget, apalagi dengan aroma bakar asap yang khas ya mbak. Meskipun aku gak begitu suka ikan, tapi liat penampilan rahang tuna bakar rica ini kok rasanya jadi ngeces yak, hehehe
BalasHapusKombinasi pedas dan gurihnya kuliner Manado memang selalu bikin nafsu makan meningkat. Seru juga membaca pengalaman mencoba hidangan ini, terutama detail soal tekstur dan bumbu yang kaya rempah. Aku jadi penasaran, pengen cobain langsung 😄
Rahang tuna bakar rica-nya bikin ngiler parah mbaaa! Kebetulan walopun saya orang sunda, tapi saya pecinta masakan Manado. Awalnya karena pernah coba bubur Manado dan cakalang langsung di Manado ya eh ketagihan. Nah tuna bakar baru nyoba kemarin-kemarin. Ternyata pilihan lauk khas Manado tuh banyak banget ya. Baru tahu ada tempat makan kaya Lisbeth Kitchen yang lengkap begini...dari lauk pedes khas sampai bunga pepaya pun ada! Bunga pepayaaa my love. Jadi penasaran sama rasa Cakalang Rabenya juga, pasti mantap banget dimakan bareng nasi panas. aaaaakk ngiler beneran mbaa.
BalasHapusSbnrnya aku sempet trauma Ama tuna sashimi mba. Sejak itu, ntah kenapa yg namanya Tuna jadi takut nyentuh 🤣, walaupun bukan sashimi
BalasHapusMsh kebayang amisnya.
Naah baru2 ini suami ngajakin makan di resto menado di JKT. Dia pesen rahang tuna, sementara aku pesen ikan Merlin bakar pake sambal rica.
Penasaran jadinya rasa rahang tuna pak suami. Aku coba 1 suapan. Eh kok enaaak hahahahh. Tapi tekstur dia tuh lembuuut kayak melted di mulut yaaa?? Ga ada chewy nya kayak ikan Merlin yg aku pesan.
Dari situ mungkin aku bisa pelan2 JD suka Ama rahang tuna 😄.
Makanan menado aku rata2 doyan mba. Mau apa aja, asal halal hahaha . Eh kecuali bubur menado , ga mauuu hahaha. Soalnya sayur kangkungnya lembek 🤣
waaa padahal bubur manado fav ku tu mbaaa sukaa apalagi dikasih ikan asin dan sambel makin nikmat dehhh wkwkwk..iyaa sie kangkung nya jadi lembek mungkn krn dimasak jadi satu sama bubur mungkin kalo dimasaknya gak barengan dan baru dicampur pas disajikan jadi gak terlalu lembek kali yaaa
HapusKarena saya lahir dan besar di Makassar, makanya saya cukup familiar dengan makanan dan masakan Manado Mbak. Apalagi pernah bertetangga dengan orang Manado. Sering dikasih ikan cucut asap. Makanan dan makanan Manado Memang dekat kaitan dengan ikan cakalang. Bahkan Panada juga isi cakalang. Dan ini juaranya rahang ikan tuna ya Mbak. Sudah pernah coba pisang goreng dicocol sambal roa Mbak? Itu mantul sekali heheheh
BalasHapusikan cucut itu kayak apa pak??
HapusPisang goreng cocol sambel pernah donk haha dulu pas kami di balikpapan tetangga kami sptnya orang manado trus dia masak pisang goreng cocol sambal gitu pertama aku liat agak2 aneh emang enak yaa tapi setelah aku coba ternyata sama aja aku gak bisa menerimanya haha..tp emang pisang goreng nya juga beda sie ya klo dijawa pisang gorengnya manis tapi klo yg dicocol itu pisang gorengnya yang gak terlalu masak jd agak2 tawar gt yaa sptnya ;)
Ya ampun menu rahang tunanya menggoda sekali. Pantesan habis bedua ya mbak hehe, aku juga doyan kynya ngebayangin ada aroma Smokey gitu.
BalasHapusAku jarang nih makan masakan Manado soalnya rata² mihil hihi.. Tp yg aku familiar n suka itu ayam woku, cakalang, sambal roa.
Dah lama sekali gak ke Banjarbaru, terakhir suami yang ke sana pas sebelum lebaran Idulfitri katanya sekarang makin banyak cafe, resto menarik di sana haha.
BalasHapusWah ada masakan Manado juga di sana, ini keknya bumerku pasti suka soalnya blio turunan Sulawesi. Coba ntar aku tanya udah nyicipin resto di situ belum.
Makanan Manado salah satu yang cocok di lidahku karena berempah dan kadang suka pedes. Aku juga suka makan kepala ikan, pemakan segala aku mah, yang penting bukan babi dan makanan yang bikin aku laergi haha.
Thanks info dan rekomendasi rumah makannya mbak.
#alergi
HapusIyaaa mbaaa banjarbaru sekarang makin ruameeee coffeshop bertebaran dimana2 dan anehnya pasti selalu rame ajaaa hehehe...
HapusSelama halal bisa lah ya mbaa dicobaa :)