Mencicipi Kopitiam khas Peranakan di Laoban Banjarmasin

Laoban Banjarmasin

Minggu tepat pada tanggal 17 Agustus, tumben sekali sekitar pukul 7 pagi kami sudah keluar rumah untuk mencari sarapan. Sebenarnya kami termasuk orang yang sarapan agak siang yaitu sekitar pukul 9 atau 10. Namun hari itu setelah mengantar teman ke bandara, pak suami mengajak saya untuk sekalian keluar membeli sarapan. Tanpa pikir panjang saya langsung mengiyakannya.

Pak suami mengajak untuk sarapan di kopitiam saja. Awalnya kami berencana ke Ayong Kopitiam yang letaknya di Jl Pramuka sehingga tidak terlalu jauh dari rumah kami. Namun ternyata saat kami lewat, kedai tersebut masih tutup sehingga kami melanjutkan pencarian. Akhirnya pak suami mengajak ke Laoban Kopitiam.

Lokasi & Jam Buka

Laoban sendiri ternyata sebuah kopitiam dengan konsep franchise yang berpusat dan pertama kali buka di kota Malang. Karena banyaknya peminat akhirnya dibukalah beberapa cabang di berbagai kota salah satunya adalah Banjaramsin.

Laoban Banjarmasin baru buka sekitar awal tahun ini. Saya sempat lewat pada pembukaan dan ramai sekali waktu itu. Beberapa kali lewat saat malam hari juga selalu ramai sehingga saya selalu urung untuk berhenti. 

Laoban Banjarmasin berlokasi di Jl Hasan Basri no 198 Kayu Tangi, Banjarmasin Utara. Laoban buka setiap hari mulai dari jam 07.00 - 22.00 WITA. Jam buka yang lama membuat kita lebih fleksibel untuk singgah saat sarapan maupun makan malam.

Laoban Kopitiam sepengetahuan saya belum ada sertifikasi halal. Namun mereka menjamin 100% halal karena tidak mengandung babi, lard maupun alkohol. Karena seperti yang kita tahu kebanyakan kuliner peranakan biasanya menggunakan babi sebagai salah satu bahan utamanya. Dan menurut saya akan lebih bijak jika mereka juga bisa mengurus perijinan halal MUI, karena tersebut lebih bisa memberikan rasa tenang kepada para pelanggannya yang muslim seperti saya. 

Suasana di Laoban

Laoban Banjarmasin
suasana dalam yang rapi
Laoban Banjarmasin
lantai dua

Kami tiba di Laoban sekitar pukul 8 pagi, dan terlihat suasana yang masih sepi disana. Saat kami masuk hanya terlihat satu meja yang digunakan pengunjung. Seperti biasa, saya langsung memilih tempat duduk yang berada di pojokan agar bebas dari lalu lalang tamu maupun petugas restoran.

Bagitu masuk kita langsung disuguhi berbagai nuansa khas peranakan. Beberapa gambar menu makanan bisa kita lihat pada dinding kanan berdampingan dengan berbagai ornamen yang tertata rapi.

Suasana yang bersih dan nyaman langsung terasa begitu kita memasukinya. Laoban Banjarmasin mempunyai dua lantai sehingga bisa menampung pelanggan yang cukup banyak. 

Sarapan di Laoban

Laoban Banjarmasin
cara order

Untuk pemesanan di Laoban menggunakan scan barcode yang ada di setiap meja. Setelah di scan akan terlihat berbagai menu makanan dan minuman yang tersedia. Setelah kita melakukan pemesanan maka akan muncul total pembayarannya. Kita bisa langsung menuju ke kasir untuk melakukan pembayaran dan pesanan akan diproses setelah kita melakukan pembayaran. 

Saat itu sebenarnya saya belum terlalu lapar karena memang belum jam sarapan saya. Namun melihat cuaca pagi yang syahdu membuat saya ingin memesan bubur. Saya memesan bubur spesial Laoban dan es kopi susu Laoban. Sedangkan suami memesan mie laksa, telur kampung ½ matang dan es teh tarik.

Untuk harga saya rasa masih di harga normal. Bubur spesial di harga 22rb dan mie laksa 30rb. Sedangkan untuk minuman keduanya mempunyai harga @20rb. Sehingga total pesanan kami adalah 151 rb sudah ditambah dengan pajak dan servis.

Laoban Banjarmasin
es teh tarik dan es kopi susu
Laoban Banjarmasin
telur ½ matang dan bubur spesial laoban

Tak berapa lama pesanan kami satu persatu datang. Untuk es kopi susu  Laoban menurut saya seperti es kopi susu seperti biasanya, yaitu perpaduan antara kopi dengan fresh mitlk sehingga masih terasa pahit kopinya. 

Bubur spesial Laoban mempunyai cita rasa yang cukup spesial dengan toping yang lengkap. Buburnya sendiri juga sudah terasa gurih sehingga saat diberikan tambahan toping jadi semakin lengkap. Karena jenis bubur peranakan sehingga disajikan tanpa kuah. 

Toping yang digunakan adalah potongan ayam kukus, telur rebus, kacang goreng, kulit ayam goreng dan daun bawang. Masing-masing toping mempunyai rasa rasa khasnya masing-masing dan enak semuanya. Dan menurut saya porsinya lumayan banyak sehingga saya tidak habis, mungkin harusnya tadi minta buburnya porsi ½ saja.

Laoban Banjarmasin
mie laksa

Untuk pesanan pak suami saya tidak mencicipinya sama sekali karena sudah berasa sangat kenyang. Namun kata suami makanan dan minumannya enak semua. Untuk mie laksanya juga pedas sehingga tidak pelu tambahan sambal.

Aneka Menu di Laoban

Seperti kopitiam peranakan pada umumnya di Laoban juga menyediakan berbagai toast seperti  butter kaya toast, chocho toast dan juga peanut toast. Tersedia juga berbagai macam dimsum, lumpia, pao, mantao dan lain-lain.

Untuk makanan utamanya selain bubur dan mie laksa juga tersedia nasi lemak, mie hainan, nasi mala, wonton dan lain-lain. Sedangkan minumannya tersedia beberapa jenis teh, kopi, coklat juga ada es serut ABC dan es coklat uncle yang merupakan perpaduan es krim coklat dengan berbagai topping.

Saat itu sebenarnya saya ingin mencoba aneka toast dan dimsumnya. Namun saya tidak jadi memesannya karena sudah terlalu kenyang. Mungkin jika lain kali saya singgah kembali, saya bisa memesan aneka snack tersebut.

Itulah sekelumit cerita pengalaman kami sarapan di Laoban Banjarmasin. Apakah teman-teman juga sudah pernah mencoba Laoban di kota lain? Mungkin bisa berbagi pengalamannya di kolom komentar.

Terima kasih sudah membaca & semoga bermanfaat 💗💗

24 komentar

  1. Menarik sekali pengalaman mencicip makanan dan minuman di Laoban Kopitiam buat menu sarapan. Buburnya emang khas, gurih sedap hehehe. Aku pernah nyoba di yang Blok M Jakarta dan desain interiornya menarik.

    Terpenting Halal, ini number Uno buat kita muslim. Jujurly aku penasaran sama laksana dan nasi lemaknya nih. Kopinya berarti masih sangat oke ya mba? Secara masih cukup berasa kopi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kopi nya masih berasa banget sie mbaa kalo yang buat penikmat kopi mungkin cocok banget yaaa..kalo buat aku yg suka kopi ala2 jadi berasa kurang manis hehe

      Hapus
  2. Waduh saya ternyata baru ngeh beberapa kali salah tulis Mbak. Saya kok lihat tulisan ini sebelumnya kopiitam. Padahal kopitiam.
    Dan ternyata Kopitiam ini Francais ya Mbak. Pantas cabangnya ada di mana-mana. Nah salah Satu yang saya baca itu Kopitiam di Malang di blog Mbak Ainun.
    Dan memang sebaiknya walau sudah terpampang tulisan kalau menunya halal tidak menggunakan bahan yang dilarang Islam,tetap lebih baik sudah ada sertifikat halal dari MUI. Jadi pengunjung Muslim tenang menikmati beragam menu enaknya.

    BalasHapus
  3. Waah kalau sarapannya mulai 9 ke atas, jadinya brunch dong kak, sekalian makan siang hehe.

    Asik nih rekomen menu di kopitiam. Cocok buat brunch ya, karena ada beragam menu pilihan. Apalagi ada 2 lantai juga. Bisa sambil nugas juga nih di sana

    BalasHapus
  4. Jadi kebayang suasana sarapan di Laoban, catet ah, siapa tau bakal ke sana. Menunya lumayan variatif ya, dari bubur, mie laksa, sampai toast dan dimsum. Porsinya juga kayaknya cukup besar, jadi puas banget buat sarapan.

    Setuju sih soal sertifikasi halal, kalau ada MUI pasti bikin lebih tenang untuk pengunjung muslim. Semoga ke depannya bisa diurus...

    BalasHapus
  5. Di Malang juga ada Laoban Kopitiam yang sama. Buburnya enak tuuh lembut banget dan porsinya besar. Kenyang pwol.

    Aneka toastnya juga enak-enak sih tapi aku selalu makan makanan berat di situ..hehe

    BalasHapus
  6. menantikan Laoban hadir di Cianjur nih
    keren ya kopitiam dengan konsep franchise ini, berawal buka di kota Malang, karena banyaknya peminat akhirnya buka beberapa cabang di berbagai kota salah satunya di Banjaramsin. semoga terus menyebar cabang-cabangnya hingga berbagai penjuru tanah air

    BalasHapus
  7. Aku juga pengen cobain bubur spesial Laoban sama es kopi susunya deh, apalagi lihat fotonya..... semoga Pontianak bisa kecipratan kenikmatannya juga hehehehe.... Tempatnya juga asik sih, buat menikmati makanan nya dengan santai sungguh menyenangkan

    BalasHapus
  8. akhirnya Laoban makin memperluas marketnya sampe ke Kalimantan ya.
    Di kotaku Jember juga ada, cuman sayangnya udah tutup dari beberapa bulan lalu. Sedih juga sebenernya
    aku seringnya pesen nasi hainan kalo ke Laoban, rasanya ya lumayan lah menurutku, enak juga
    terus minumannya seringnya pesen teh tarik
    belum sempet explore menu lainnya, udah keburu tutup

    BalasHapus
  9. Belum pernah nyobain Laoban nih.. Kopitiam tuh menurutku Mbaaa selalu cocok buat jadi pilihan tempat makan karena kita gak perlu bingung mau ngemil atau makan berat. Semua menu juga punya cita rasa yang pas banget di lidah

    BalasHapus
  10. Kopitiam tuh lagi hype ya
    Di surabaya, setiap bulan hampir selalu ada kedai kopi tiam baru
    Aku juga suka ke kopitiam, biasanya menu favoritku roti srikaya dan kopi mentega

    BalasHapus
  11. Unik mangkok yang digunakan menyajikan bubur, btw mangkok atau cangkir besar ya itu, suka motifnya, vintage
    Kalau ada waktu ke malang coba di cabang Malang deh

    BalasHapus
  12. Cangkir jaman dulu😍keren masih dipake. Menu makanannya juga enak. Suasana tenang nyaman. Lengkap sama cara order, keterangan no alkohol, dan pork. Nyaman

    BalasHapus
  13. Laoban punya cabang juga di Jakarta dan sekitarnya, tapi aku belum pernah coba. Baca ini jadi tahu menunya apa saja dan bisa nih dicoba nanti, aku suka menu-menu kopitiam peranakan begini
    Setuju, kalau mengurus sertifikasi halal MUI akan lebih baik ya, yang beli jadi tenang makannya

    BalasHapus
  14. Kayanya enak buburnya ya. Seru juga sarapan di resto kopitiam. Aku gak tau apa ada cabang ini di Jabodetabek. Mungkin di Jakarta ada ya kalau laku banget

    BalasHapus
  15. Iya sebaiknya mengurus sertifikasi halal ya....biar kita konsumen muslim jadi tenang. Walaupun usahanya udah ada dengan memasang tulisan besar-besar di dinding No Pork, No alcohol dan no lard ya mba.

    Menu-menunya bikin kabita jadi pengen nyoba deh, tapi rasanya belum ada cabangnya di Tasik

    BalasHapus
  16. di banjarmasin sekarang memang semakin banyak ya, mbak resto kopitiam ini. aku belum pernah ke laoban ini padahal ada juga cabangnya di samping senwell itu. semoga aja sih nanti lao ban bisa mengurus sertifikat halalnya biar makannya juga lebih tenang

    BalasHapus
  17. Wah makin banyak aja ya penikmat kopi. Maklum. Masih belum paham tentang apa nikmat kopi

    BalasHapus
  18. Pas masuk resto Kopitiam Laoban Banjarmasin terasa hommie banget yaah..
    Interiornya vintage dan terasa "hangat" jika makan bersama keluarga. Tempat makan seperti ini nikmatnya buat nongs bareng keluarga yaa.. dimana pas makan tuh dibarengi sama ngobrol, bukan main HP. Hehehehe~

    Menu yang dipilih termasuk ringan yaa.. karena sarapan.
    Sukaaa sama buburnya yang "rame". Jadi beneran mantep sampe siang.

    BalasHapus
  19. Bubur dengan toping yang melimpah dan enak itu jarang banget bisa ditemukan.
    Lapalagi ada potongan ayam kukus, telur rebus, kacang goreng, kulit ayam goreng dan daun bawang. Enak semua itu kan ya...
    Ah jadi lapar juga deh
    Hehe

    BalasHapus
  20. Baca tulisannya pas subuh-subuh, seharusnya belum lapar, tapi baca dan lihat penampakan buburnya kok mendadak lapar yaa he he. Wah, kalau porsinya besar, bisa sharing ya Mbak. Pas libur nanti coba deh di yang cabang Jakarta...

    BalasHapus
  21. Menu es serut ABC dan es coklat uncle jadi bikin ingat cerita di Upin & Ipin ya, hehehe, penasarannya sama yang ini malah. Sepertinya segar. Setuju juga nih, jika sertifikat halal sudah ada, tentu akan lebih menenangkan jadinya buat konsumen muslim yang ingin mencoba.

    BalasHapus
  22. Alhamdulillah kalau sudah ada informasi no alcohol, no lard dan no pork di kopitiam laoban ini, jadinya teman-teman muslim bisa tenang ngopi dan makan-makan di sini. Tapi kalau sudah ada sertifikasi halalnya akan lebih nyaman lagi, ya. Mudah-mudahan kedepannya bisa diurus untuk menghadirkan rasa tenang bagi para pelanggan yang muslim

    BalasHapus
  23. Kalau sudah ada penjelasan halal 100 % dari pengelolanya agak cukup tenang ya. Tapi alangkah baiknya ada sertifikat halalnya biar lebih tenang lagi. Tempatnya keren, nuansa Chinese gtu. Saya suka sama Teh Tariknya. Di Lombok jg ada kedai seperti ini dengan nama yang berbeda.

    BalasHapus
Salam Kenal
erykaditya
Travelling, Kuliner & Lifestyle
Arsip Blog
Komunitas
Emak Blogger Blogger Perempuan
Banner Bloggercrony Female Blogger Banjarmasin
Partner of
Popular Posts