Ingin kembali menuliskan sekelumit cerita di beberapa hari terakhir sebelum kami benar-benar meninggalkan kota Banjarmasin. Saat itu kami berdua mulai mencicil untuk packing, dimulai dari barang-barang yang sekiranya tidak kami gunakan sehari-hari. Dan semakin dekat dengan hari keberangkatan, maka semua barang-barang harus kami packing.
Kami pilah mana barang yang bisa dikirim dan mana barang yang kami bawa menggunakan koper. Untuk barang-barang yang dikoper, sebagian besar berisi berbagai baju dan juga obat-obatan yang sekiranya kami perlukan.
Saat semua barang sudah selesai dipacking, kami kemudian mengirimkannya dengan menggunakan ekspedisi cargo. Setelah memastikan rumah bersih dan tidak ada lagi barang yang tertinggal, maka kami melakukan serah terima kunci rumah dengan pemiliknya.
Waktu itu kami masih mempunyai tiga malam sebelum hari keberangkatan, sehingga kami memutuskan untuk menginap di hotel. Malam pertama kami memutuskan untuk menginap di hotel Treepark, salah satu hotel dengan budget yang bersahabat menurut kami.
Kuliner di Soto Bang Amat
Dalam tiga hari yang tersisa, kami sebenarnya mengagendakan beberapa kuliner yang ingin kami coba kembali. Namun sayangnya dari beberapa rencana, hanya satu kuliner yang sempat kami datangi yaitu Soto Bang Amat. Kami mendatangi Soto Bang Amat saat makan siang.
Mencoba flashback menikmati salah satu kuliner yang menjadi destinasi wajib bagi siapa saja yang datang ke Banjarmasin. Masih ingat sekali waktu awal mencicipi Soto Banjar, saya perlu sedikit menyesuaikan dengan rasa dan penyajiannya.
Apalagi di Soto Bang Amat biasanya juga disajikan dengan sate ayam sebagai pendamping. Waktu pertama memesan sempat terpikirkan apakah akan cocok perpaduan soto dan sate ayam. Namun setelah 2-3x mencobanya, saya mulai bisa menikmatinya. Untuk cerita lengkap awal mencoba Soto Banjar, bisa teman-teman baca di artikel Soto Bang Amat.
Menginap di Fugo Hotel
Saat pertama kali kami datang ke Banjarmasin, hotel ini bernama Mercure Hotel. Namun sekitar tahun 2022 telah berganti nama menjadi Fugo Hotel. Fugo Hotel adalah salah satu hotel bintang empat di Banjarmasin.
Karena termasuk hotel bintang empat, maka tidak perlu lagi kita ragukan berbagai fasilitas yang dimiliki. Salah satu area yang menarik perhatian adalah area kolam renang yang tampak luas dan cantik. Area kolam renang ini berdampingan dengan restoran dan juga resepsionis.
Kami menginap di kamar tipe duluxe selama dua malam. Kamar duluxe mempunya area yang cukup luas dengan bed ukuran king. Tersedia juga meja kursi kerja, TV dan lemari. Untuk kamar mandi juga terasa lega dan toiletries yang lengkap. Namun biasanya kami jarang menggunakannya, karena kami sudah mempersiapkan peralatan toiletries sendiri setiap bepergian.
Waktu itu kami mengambil paket non breakfast karena memilih sarapan di mall saja. Apalagi suami juga pasti berangkat pagi dan biasanya skip sarapan, jadi akan terasa lebih hemat jika kami mengambil paket non breakfast.
Menghabiskan waktu sehari di Duta Mall
Sarapan di Cabe Merah
Sekitar pukul 10.00 WITA saya memutuskan untuk turun ke Duta Mall untuk mencari sarapan sekaligus makan siang. Destinasi kuliner saya saat itu adalah Cabe Merah Resto. Salah satu restoran yang menyajikan aneka kuliner khas Indonesia.
Saat saya tiba disana, sudah terlihat beberapa pengunjung yang mengisi berbagai sudut meja makan. Saya pun memilih lokasi yang terlihat nyaman untuk duduk dan mengamati orang yang berlalu lalang.
Untuk sarapan kali ini saya memesan nasi bakar teri dan teh hangat. Nasi bakar teri disajikan dengan dilengkapi lauk ayam, tahu dan tempe goreng juga sambal dan lalapan. Nasi bakar teri terasa sangat gurih dengan aroma daun pisang yang harum. Untuk lauknya sendiri juga terasa nikmat apalagi saat ditambah cocolan sambal.
Siang itu saya menghabiskan semua lauknya dan hanya menyisakan sedikit nasi bakar karena sudah berasa sangat kenyang. Saya pun duduk sejenak sambil memikirkan rencana jalan selanjutnya. Namun akhirnya saya memilih untuk kembali ke kamar saja.
Segelas Fore di Siang Hari
Sebelum masuk ke area hotel, saya memutuskan belok sebentar ke gerai Fore untuk membeli segelas es kopi untuk hari yang terik. Fore Duta Mall berlokasi di samping pintu mall dan sebelum pintu masuk hotel.Terletak di sudut bangunan sehingga tidak terlalu luas. Dan seperti biasanya Fore Duta Mall selalu tampak ramai dengan pembeli.
Siang itu saya membeli segelas Matchapresso. Ini pertama kalinya saya kembali membeli minuman matcha, karena sebelumnya saya merasa tidak cocok dengan matcha. Namun setelah saya mencoba Matchapresso ini ternyata cukup nikmat dan menyegarkan.
Makan Malam di Shem Ramen
Malam harinya, saya kembali ke mall untuk membeli makan malam. Karena malam itu cuaca sedang hujan deras, maka saya memilih ramen menjadi menu makan malam saya kali ini. Makanan berkuah terasa jadi pilihan yang cocok di saat cuaca sedang dingin seperti malam itu.
Dari berbagai restoran di mall yang menyajikan ramen, pilihan saya tertuju pada Shem Ramen. Shem Ramen sering menjadi pilihan ketika saya sedang ingin menikmati semangkok ramen. Porsinya pas menurut saya dan juga mie ramennya mempunyai ukuran yang kecil-kecil menjadi salah satu favorit saya. Selain itu juga tersedia berbagai macam pilihan kuah dan harga yang ramah dikantong.
Malam itu saya memesan chicken curry ramen, tori popcorn dan ocha untuk minumannya. Untuk minuman ocha karena free refill maka disajikan dalam satu pitcher yang menurut saya tidak akan habis jika buat satu orang saja😁.
Sambil melihat orang berlalu lalang saya menikmati tori popcorn sebagai camilan. Tori popcorn ini merupakan ayam goreng tepung yang dipotong kecil-kecil. Rasanya gurih dan nikmat. Untuk curry ramen juga nikmat meskipun menurut saya rasa currynya bisa lebih menonjol lagi.
Setelah menghabiskan semua pesanan, maka saya kembali ke hotel. Malam tersebut ditutup dengan sebuah senyuman karena perut yang kenyang dengan makanan yang nikmat 😊.
Penerbangan ke Surabaya
Keesokan harinya adalah jadwal penerbangan kami ke Surabaya. Karena penerbangan kami ada di jam satu siang, maka suami memutuskan untuk kekantor terlebih dahulu sekalian berpamitan. Saya sendiri menunggu di hotel untuk merapikan koper-koper yang kami bawa.
Sekitar pukul sepuluh saya check out dari hotel dan langsung menuju ke bandara untuk proses check in serta bagasi, karena suami akan menyusul langsung dari kantor ke bandara. Dan seperti yang kami perkirakan ternyata koper yang kami bawa over baggage sehingga saya membawa satu koper untuk ke kabin.
Selesai proses check in saya menunggu suami yang tak kunjung datang. Apalagi waktu boarding hampir tiba tapi suami tak kunjung nampak. Sempat khawatir kalau sampai kami tertinggal pesawat.
Akhirnya suami tiba juga saat bersamaan dengan pengumuman bahwa pesawat yang kami naiki mulai boarding. Dengan sedikit berlari, kami menuju ke area boarding yang berada di lantai dua. Meskipun berasa ngos-ngosan namun akhirnya kami masuk juga ke dalam pesawat. Dan itu adalah penerbangan terakhir kami dari Banjarmasin yang entah kapan kami bisa kembali lagi kesana.
Itulah cerita serba serbi hari terakhir kami di Kota Banjarmasin. Terima kasih sudah membaca dan sampai bertemu di cerita selanjutnya 💖💖
Posting Komentar