Umroh Impian : Semoga Allah Mengijinkan Kami Kembali

Kabah Masjidil Haram

Alhamdulillah wa Syukurillah, bersyukur tiada tara kepada Allah karena akhirnya atas ijinNya diberikan kesempatan untuk mengunjungi Baitullah di Makkah dan juga makam Baginda Rosul di Masjid Nabawi. Waktu itu sama sekali gak kepikiran kalo dalam waktu dekat akan mengunjungi kota Makkah. Hanya beberapa bulan sebelum akhir tahun, suami sempat mengungkapkan rencana untuk melaksanakan ibadah umroh dan tentulah saya turut mendukung dan bahagia dengan rencana tersebut. Pertama saya pikir hanya suami saja yang mendaftar karena sama sekali gak ada persiapan apapun sebelumnya. Tapi mungkin memang semua sudah diatur oleh-Nya sehingga sekitar bulan Desember 2022, suami mendaftar umroh untuk kami berdua dengan keberangkatan di akhir Januari 2023. Benar-benar bahagia dan bersyukur banget saat suami bercerita bahwa sudah mendaftar umroh bagi kami berdua. Dalam hati selalu berdoa semoga Allah mudahkan dalam persiapan kami maupun selama kami menjalankan ibadah umroh nantinya.

Masih antara percaya dan tidak percaya, apakah benar kami akan menjalankan ibadah umroh? mengunjungi Baitullah? mengunjungi Masjidil Haram?? Mimpi & keinginan untuk mengunjungi Baitullah melaksanakan ibadah haji/umroh tentu ada, namun sama sekali tidak terbayangkan dalam waktu dekat akan diberikan kesempatan tersebut. Karena yang ada dalam pikiran adalah nanti kami akan mengunjungi Baitullah saat melaksanakan ibadah haji yang itu nanti entah tahun berapa karena memang antrian kuota haji yang sangat panjang. Namun ternyata memang Allah adalah sebaik-baiknya perencana dan kadang rencana-Nya di luar kemampuan kita.

Akhirnya segala persiapan kami lakukan, segala keperluan yang kami butuhkan selama nantinya agar kami bisa menjalankan ibadah dengan sebaik-baiknya. Agen travel umroh yang kami gunakan adalah Digital Travel Indonesia hasil searching googling suami mencari biro umroh yang klik dengan hati. Kalian juga bisa cek IG nya di DTravelInd atau di umrohmasakini untuk mendapatkan informasi lebih detail dan promo terbaiknya. Salah dua pertimbangan utama tentu saja biaya yang tidak terlalu mahal dan juga durasi perjalanan yang tidak terlalu lama. Karena sebagai seorang pekerja tentulah lama cuti juga jadi salah satu pertimbangan sehingga kami memilih yang mengkhususkan perjalanan untuk ibadah di Madinah-Makkah tanpa tambahan trip lainnya. Selain itu ada beberapa kemudahan yang ditawarkan DTravelInd juga menjadi pertimbangan kami, diantaranya adalah :

  1. Hanya perlu DP 1jt sebagai tanda jadi untuk mendapatkan seat dan selanjutnya bisa dilunasi H-45 sebelum keberangkatan.
  2. Flight direct/langsung PP menuju Madinah/ dari Jeddah tanpa transit dengan menggunakan maskapai Saudi Arabian Airlines
  3. Hotel bintang 4/5 yang sangat dekat jaraknya dengan Masjidil Haram maupun Masjid Nabawi yaitu hanya sekitar 200-300m saja.
  4. Manasik perdana dilakukan secara online sehingga lebih praktis dan nantinya akan dilaksanakan manasik offline ketika sudah bertemu dengan semua peserta dan muthawif di Madinah.
  5. Tidak ada seragam batik maupun koper hanya dresscode saat keberangkatan dan kepulangan.
  6. Menggunakan 1 bus khusus untuk rombongan DTravelInd
  7. Perjalanan dari Madinah ke Makkah menggunakan Kereta Cepat Haramain
  8. Rombongan hanya terdiri small grup sekitar 40 orang sehingga lebih terasa suasana kekeluargaaanya dimana sebagian besar juga terdiri dari anak muda.
Itu diantaranya beberapa hal yang ditawarkan oleh DTravelInd. 

PERSIAPAN KEBERANGKATAN

Rombongan kami akan melaksanakan perjalanan umroh dari tgl 24 Januari 2023 - 1 Pebruari 2023. Kebetulan sebulan sebelum keberangkatan, pemerintah mengumunkan tidak diwajibkannya lagi vaksin maningitis untuk yang ingin melaksanakan ibadah umroh. Pada awalnya kami berencana untuk tetap melakukan vaksin maningitis meskipun sudah tidak diwajibkan, tapi ternyata sampai tenggat waktu kami belum melakukan vaksin mungkin karena memang berasa menggampangkan karena sudah tidak wajib 😁. 

Sejak awal sebelum berangkat sudah diniatkan dalam hati bahwa nanti disana ingin menjalankan ibadah dengan sebaik-baiknya, menggunakan kesempatan yang sudah diberikan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah, lebih banyak menghabiskan waktu untuk berada di masjid. Namun ternyata bisikan-bisikan untuk belanja sempat terpikirkan, maklum lah ya wanita hobi belanja hehe. Pikirku jika memang ada waktu kesempatan nanti mampir beli buah tangan kalaupun tidak juga tidak masalah karena memang sudah diniatkan untuk ibadah  tidak untuk belanja yaaa kaann,  kalau akhirnya bisa belanja itu adalah bonus 😀

Akhirnya hari keberangkatanpun tiba. Karena pesawat kami berangkat dari Jakarta pagi hari, maka kami memutuskan berangkat dari Solo H-1 dan menginap di Jakarta terlebih dahulu. Kami berangkat tgl 23 Jan dari Solo dengan menggunakan Kereta Api menuju stasiun Gambir Jakarta untuk selanjutnya melanjutnya perjalanan ke penginapan di Ibis Style Bandara agar lebih dekat dengan Bandara. Keesokannya yaitu tgl 24 Jan, kami rombongan umroh DTravelInd diharapkan berkumpul di bandara Soetta sekitar pukul 8-9 pagi. Disana akan dibagikan terlebih dahulu paspor/visa dan tiket pesawat serta sedikit perkenalan dari ketua rombongan. Dan kepala rombongan / Tour Leader kami adalah mas Razi dari pihak DTravelInd, beliau ramah & informatif dan selama perjalanan beliau juga merangkap sebagai fotografer pribadi rombongan umroh kami lhooo, jadi dijamin fotonya kece-kece😁. Kalian kalau ingin tanya-tanya umroh DTI bisa dengan beliau juga yaa.

Pesawat kami berangkat dari Bandara Soetta pukul 12.40 WIB dan sampai di Madinah pada pukul 18.35 waktu setempat. Penerbangan berlangsung sekitar 9 jam, waktu WIB dan Madinah berbeda sekitar 4 jam. Selama di pesawat kami mendapatkan makan siang terlebih dahulu beberapa saat setelah boarding dan kemudian mendapatkan snack & roti sekitar 1jam sebelum landing. Setiba di Madinah, rombongan kami sudah ditunggu oleh Muthawif kami yaitu Ustd Abdullah. Setelah selesai dengan imigrasi, koper dll kami melanjutkan perjalanan ke hotel dengan bus. Akhirnya kami sampai di hotel sekitar pukul 21.00 kemudian kami diberi kesempatan untuk makan malam dan sedikit bebersih badan terlebih dahulu untuk selanjutnya melakukan sholat perdana kami di Masjid Nabawi. Selama di Madinah, kami menginap di hotel Pinewood yang berjarak hanya sekitar 200m dari masjid Nabawi. 

Bandara Madinah

Bandara Internasional Madinah
Bandara Internasional Mohammad bin Abdul Aziz Madina

MASJID NABAWI

Area Masjid Nabawi sangatlah luas, setiap pintu gerbang di area halaman masjid mempunyai nomor sendiri sehingga kalian disarankan mengingat masuk dari pintu nomor berapa sehingga bisa keluar lewat pintu yang sama juga agar todak bingung. Nomor pintu gerbang Masjid Nabawi dimulai dari nomor 301 sampai dengan 369. Untuk pintu Masjid Nabawi juga ada nomornya yaitu dimulai dari no 1 - 41 yang masih-masing pintu sangatlah besar. Ada pembagian pintu untuk area pria dan ada pintu khusus untuk area wanita. Di tiap pintu masuk area wanita biasanya ada petugas yang berjaga, agar pria tidak bisa masuk ke area tersebut.

Masjid Nabawi
Area Halaman Luar Masjid Nabawi

Area makam Baginda Rosul S.A.W & masjid asli Nabawi sebelum perluasan ada di area bagian paling depan menghadap ke arah barat. Makam Baginda Rosul S.A.W  ditandai dengan kubah yang berwarna hijau sehingga sering disebut "Kubah Hijau". Turut dimakamkan disisi Beliau adalah dua sahabat yang paling setia yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khatab. Untuk para pria bisa berziarah ke makam Rosul setiap waktu tapi tidak bisa masuk ke makam langsung karena Makan Baginda Rosul dibatasi dengan bangunan tembok khusus yang selalu tertutup pintunya. Makam Baginda Rosul tidak pernah sepi dengan para peziarah yang begitu mencintai Beliau.

Raudhah adalah area di dalam Masjid Nabawi yang sering disebut sebagai "Taman Surga". Raudhah terletak diantara rumah Baginda Rosul dan mimbar yang biasa Beliau gunakan untuk berdakwah. Rumah Baginda Rosul sekarang menjadi makam Beliau. Rosul S.A.W menyebut Raudhah sebagai "Taman Surga" dimana tempat ini adalah tempat muktajab terkabulnya doa. Area Raudhah ini sangat kecil hanya berkisar 330m persegi.

Untuk masuk ke Raudhah jika dahulu kita bisa langsung antri masuk maka semenjak pandemi harus daftar terlebih dahulu melalui aplikasi NUSUK. Di aplikasi tersebut akan ada pilihan tanggal dan jam. Meskipun sudah menggunakan aplikasi namun jangan salah, antrian masih tetap panjang dan kalian harus ektra sabar. Jam kunjung di Raudhah dibedakan antara pria dan wanita. Untuk Pria dibuka pada pukul 00.00-06.00 dan 12.00-18.00 sedangkan untuk wanita pada pukul 06.00-12.00 dan 18.00-24.00. Untuk kunjungan secara rombongan maka harus mendapatkan surat ijin/tasrih terlebih dahulu. Qodarulloh rombongan kami hanya bisa mendapatkan tasrih untuk wanita sedangkan untuk pria tidak mendapatkan tasrih, sehingga bagi bapak-bapak hanya bisa mengunjungi sendiri dengan mendaftar terlebih dahulu melalui aplikasi NUSUK. Dan untuk rombongan wanita biasanya dipilih waktu kunjungan di pagi hari. Alhamdulillah saat itu saya berkesempatan mengunjungi Raudhah secara kelompok di pagi hari dan secara mandiri di malam selanjutnya.

aplikasi nusuk

Salah satu kemewahan selama kita di Masjid Nabawi maupun di Masjidil Haram adalah kita bisa minum air zamzam sepuasnya. Jadi selama disana kami selalu membawa botol minum untuk kemudian kami isi air zam-zam di Masjid. Tapi perlu diingat, bahwa di area halaman Masjid Nabawi terdapat keran air untuk minum, namun air tersebut adalah air suling biasa bukan air zam-zam. Kalau ingin mendapatkan air zam-zam maka hanya tersedia didalam area Masjid saja. terdapat banyak dispenser coklat berisi air zam-zam beserta gelas-gelas yang siap kita minum kapan saja. Ada yang dingin ada juga yang biasa.

air zam-zam
Air Zam-Zam

Alhamdulillah selama di Madina kami benar-benar menghabiskan waktu untuk banyak berada di masjid. Jika ingin mendapatkan tempat shaf didalam Masjid Nabawi saya sarankan datang 1 jam sebelum adzan, karena jika kita datang mendekati waktu adzan biasanya area pintu masuk ke dalam masjid sudah dijaga diberi pagar karena sudah penuh sehingga kita hanya bisa sholat di area halaman Masjid Nabawi. Beda lagi kalau shiolat Subuh atau Sholat Jumat maka kalian bisa datang 2 atau 3 jam sebelum adzan jika ingin mendapatkan shaf di dalam Masjid Nabawi. Biasanya kalau saya kebetulan dapat shaf di halaman masjid maka biasanya setelah sholat saya akan berpindah masuk ke dalam Masjid sambil menunggu sholat berikutnya. Berasa beda banget ya sama dirumah😊, kalau dirumah kita nunggu adzan dulu baru berangkat, kalo di Makkah Madinah kita datang awal ke masjid sambil nunggu adzan.

masjid nabawi
Area Dalam Masjid Nabawi yang selalu penuh dengan jamaah

Selain memberi kesempatan kepada kami untuk bisa beribadah maksimal di Masjid Nabawi, dari pihak travel juga ada walking tour sekitar masjid Nabawi pada sore hari tgl 26 Jan untuk mengunjungi Pemakaman Baqi tempat para sahabat dan istri Rosul dimakamkan. Dan juga ada city tour pada tanggal 27 Jan sebelum ibadah sholat Jumat untuk mengunjungi Masjid Quba, Kebun Kurma dan Jabal Uhud. Pada saat kami melakukan umroh, Arab Saudi sedang musim dingin sehingga cuaca di Madinah lumayan dingin dengan suhu berkisar antara 16C.

jabal uhud
Bersama Rombongan di Jabal Uhud

Kalau kalian ingin jalan-jalan sekedar mencari alternatif makan atau cari oleh-oleh maka sekitaran Masjid Nabawi banyak terdapat toko makanan dan oleh-oleh yang menawarkan berbagai macam menu dan dagangan. Kios makanan terbanyak berada di depan pintu no 333, dari pintu tersebut kalian tinggal jalan lurus sampai menemukan semacam pigura besar dan kios-kios makanan berada tidak jauh dari pigura tersebut. Salah satu makanan kekinian yang terkenal di Arab Saudi adalah ALBAIK. Karena terdorong rasa penasaran akhirnya saya dan suami mencoba membeli, dan antriannya donk ternyata panjaaangg haha. Namun rasa capek terbayarkan setelah merasakan kerenyahan olahan daging ayam & udang ala ALBAIK. ALBAIK ini adalah semacam restoran fastfood yang menyediakan olahan ayam goreng dengan tepung, burger, frenchfries dll. Kalau kalian kesana jangan lupa coba si renyah ALBAIK😁

albaik arab saudi

Akhirnya waktu kami harus berpisah dengan Masjid Nabawi pun tiba. Hari Sabtu siang tgl 28 Jan adalah waktu kami untuk beranjak dari Madinah menuju ke kota Makkah. Sholat dhuhur kami menjadi sholat terakhir kami saat itu di Masjid Nabawi sebelum kami berangkat ke Makkah.

MASJIDIL HARAM

Perjalanan kami dari Madinah ke Makkah menggunakan Kereta Cepat Haramaian. Kereta Cepat Haramain / Haramain Highspeed Railway (HHR)  ini baru diresmikan pada tahun 2018, sempat terhenti karena covid dan baru mulai dioperasikan kembali pada tahun 2021 kemarin. Dengan menggunakan HHR maka perjalanan dari Madina ke Makkah bisa kita tempuh dalam waktu 2,5 jam dari yang biasanya menggunakan bus memakan waktu sekitar 6-7 jam. Kereta kami berangkat sekitar jam 17.30 dan sampai di Makkah jam 19.50 kemudian dilanjutkan perjalanan dengan bus menuju hotel. Di Makkah kami menginap di Hotel Azka al Safa yang berjarak cukup dekat dengan Masjidl Haram, hanya perlu jalan kaki saja. Setelah makan malam maka kami langsung menuju ke Masjdil Haram untuk melaksanakan umroh perdana kami. 

Saat pertama kali memasuki Masjidil Haram dan akhirnya bisa melihat Kabah, tidak ada kata-kata yang bisa mengungkapkan isi hati kami. Semua perasaan campur aduk menjadi satu, bahagia terharu takjub karena akhirnya diberikan kesempatan mengunjungi Baitullah, mengunjungi rumah Allah, mengunjungi tempat ter-Agung dan ter-Mulia di belahan bumi ini. Suatu hal yang tidak pernah terbayangkan dalam waktu dekat namun akhirnya bisa berada berdiri di depan Baitullah atas ijin Allah, memohon ampun dan memanjatkan doa-doa terbaik yang terpikirkan di kepala. Doa doa yang selama ini sudah disiapkan seakan menghilang begitu saja hanya berpasrah memohon ampun dan memohon yang terbaik dari Nya.

Dulu sebelum covid, semua jamaah pria bisa turun ke bawah menuju ke area pelataran Kabah, namun aturan yang sekarang berlaku adalah hanya pria dengan pakaian Ihram saja yang bisa turun ke pelataran Kabah sedangkan untuk wanita bisa bebas masuk ke area pelataran Kabah. Jadi untuk jamaah pria yang melakukan tawaf tanpa pakaian ihram hanya bisa dilakukan dilantai atas tidak diijinkan masuk ke pelataran Kabah.

masjidil haram

Saat ini Masjidil Haram masih melakukan renovasi dan pelebaran sehingga masih ada beberapa bagian yang masih ditutup. Jika dahulu katanya shaf pria dan wanita kadang masih bercampur tapi sekarang sudah lebih rapi. Sudah dipisahkan antara shaf wanita & pria dan dibatasi dengan partisi. Juga terdapat banyak petugas / askar yang ikut membantu menertibkan jamaah pada saat jam sholat tiba. Kita bisa melaksanakan sholat di lantai 1 maupun lantai 2, karena areanya yang luas jadi banyak terdapat tempat yang masih longgar untuk melaksanakan sholat jamaah. Karena biasanya jamaah enggan berjalan terlalu jauh sehingga biasanya tempat yang penuh adalah di sekitaran jalan masuk. Di dalam Masjidil Haram juga tersedia banyak dispenser coklat yang berisi air zam-zam seperti di Masjid Nabawi yang bisa kita minum kapan saja dan selalu terisi.

zam-zam tower

Di sela-sela kami menjalankan ibadah di Masjidil Haram, kami juga diberi kesempatan untuk mengikuti city tour yang diadakan pihak travel. Pada saat city tour kami diajak untuk mengunjungi Jabal Tsur, Padang Arofah dan Museum Wahyu. Museum Wahyu ini termasuk destinasi baru, karena pada saat kami masuk masih ada perbaikan di banyak tempat. Di Museum Wahyu kami diperlihatkan wahyu kitab suci yang diterima oleh para Nabi termasuk Kitab Suci Al Qur'an yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad s.a.w. 

Secara keseluruhan bisa dibilang kota Mekkah lebih ramai daripada Madinah, hal ini bisa dimaklumi karena kota Mekkah adalah pusat peribadahan umat Musilm dari seluruh dunia. Kalian yang ingin belanja oleh-oleh maupun makanan juga tidak perlu khawatir, karena di sepanjang jalan banyak terdapat toko-toko maupun  restoran. Kamu juga bisa berbelanja di mall di bawah zam-zam tower yang menyediakan berbagai macam kebutuhan, dari kebutuhan sehari-hari, oleh-oleh kurma coklat makanan, aneka baju, sajadah dan pernak pernik lainnya. Biasanya di waktu malam hari banyak juga pedaganag kaki lima yang menggelar lapak dagangannya di trotoar jalan. Dan ternyata banyak penjual di Makkah maupun Madinah yang bisa berbahasa Indonesia sehingga mempermudah dalam transaksi. Mungkin karena penduduk Muslim Indonesia adalah muslim terbanyak di dunia yang mengunjungi Makkah/Madinah untuk melaksanakan indah Haji/Umroh. 

Buat kamu yang hanya membawa baju pas dan perlu laundry juga tidak perlu khawatir karena biasanya ada jasa laundry di ruko-ruko pinggir jalan ataupun di mall zam-zam tower juga ada jasa laundry. Normalnya mereka menawarkan jasa laundry 1 hari seharga 15riyal/kg namun jika ingin ekspress mereka juga menawarkan jasa 4 jam jadi. Kebetulan di depan hotel kami juga terdapat jasa laundry dan juga toko aneka oleh-oleh dan kebutuhan sehari-hari sehingga sangat membatu kami karena tidak perlu jalan jauh mencari keperluan.

Pihak travel menyarankan agar rombongan memperbanyak ibadah di Masjidil Haram, memanfaatkan kesempatan selama di Baitullah dengan sebaik-baiknya. Alhamdulillah atas ijin Allah selama disana 4 hari, kami bisa menjalankan ibadah umroh 3x dan diakhiri dengan tawaf wada di hari terkahir. Alhamdulillah atas ijin Allah juga kami bisa mencium Kiswah Kabah, dengan perjuangan suami menembus kerumunan jamaah disekitar Kabah yang juga ingin mendekat dan mencium Kiswah Kabah. Malam terakhir setelah melaksanakan tawaf wada kami menghabiskan waktu di depan Kabah dengan memandangi kabah yang selalu ramai dengan jamaah tawaf dengan penuh syukur yang tak terhingga. Rasanya berat ketika harus meninggalkan Kabah masih ingin berlama-lama mengagumi rumah Allah karena entah kenapa berasa tenang walau hanya dengan memandangi Kabah. Namun apa daya karena akhirnya kami harus kembali ke hotel untuk packing dan persiapan perjalanan pulang dini hari nanti. 

PERPISAHAN

Akhirnya pada tgl 1 Peb dini hari kami  harus meninggalkan kota Makkah menuju Jeddah untuk penerbangan Pulang ke Indonesia. Kami beranjak meninggalkan kota Makkah sekitar pukul 2 dini hari dan sampai di bandara Jeddah sekitar pukul 03.00. Penerbangan pulang kami juga menggunakan Maskapai Saudi Arabian Airlines pada pukul 08.55 waktu setempat dan tiba di Jakarta pada pukul 22.40 WIB. Berbeda dengan pada saat keberangkatan dimana dalam penerbangan terlihat masih banyak kursi yang kosong maka penerbangan pulang ini kursi terlihat hampir penuh dengan penumpang yang tentu sebagian besar adalah jamaah umroh Indonesia.

Setibanya di Jakarta, peserta rombongan Umroh DTI mendapatkan free 1 botol/5L air zam-zam untuk dibawa pulang. Karena sampai di Jakarta sudah terlalu malam maka kami memutuskan untuk menginap terlebih dahulu di Jakarta sebelum keesokan harinya melanjutkan kembali perjalanan ke Solo. Keesokan harinya kami melanjutkan penerbangan ke Solo dan alhamdulillah tiba di Solo dalam keadaan selamat & sehat. 

Sebuah pengalaman perjalanan umroh yang tidak akan pernah terlupakan dan selalu terbayang di kepala bahkan hingga saat ini. Buat kamu yang sedang mencari referensi tour umroh mungkin bisa memasukkan  Digital Travel Indonesia  dalam list mu. Sacara keseluruhan kami puas dengan pelayanan dari DTI karena memudahkan dan memaksimalkan kami dalam menjalankan ibadah umroh.

Tak lupa kami berdoa semoga nanti kami diijinkan kembali oleh Allah untuk mengunjungi Baitullah dengan kondisi dan iman yang lebih baik lagi aamiin. Dan semoga teman-teman semua yang belum maupun yang sudah menjalankan ibadah umroh/haji diberikan kesempatan kembali untuk mengunjungi Rumah Allah aamiin.

Terima kasih sudah menyempatkan waktu membaca dan sampai bertemu di pengalaman selanjutnya 💗💗

7 komentar

  1. Apa bisa bawa air zam-zam secara mandiri tapi gx banyak misal 1/2 botol aqua yg ukuran 1500 ml atau ukuran kecilnya, terimakasih 🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masya Allah, Tabarakallah mbaaa...😍
      Tulisan pengalaman spiritual yg sangat baguus sekali, lengkap, sangat memotivasi & menginspirasi...👍😁
      Semoga kelak kita bisa beribadah bersama-sama lagi kesana dlm wkt yg berbeda yaa...
      Aamiin...

      Hapus
    2. Bisa kalo mau di masukkan koper bagasi, tp jangan banyak2..kmrn saya juga bawa 4 botol uk aqua terkecil..dilapisi plastik dilakban insya Allah aman 😊

      Aamiin aamiin semoga kita diberikan kesempatan kembali beribadah disana bersama 🙏🙏😊

      Hapus
  2. Trm ksh mbak Eryka tulisannya,jd terharu lagi.sy mewakili dr group manula menghimbau anak" muda drpd jalan" ke tempat lain dahulukan umroh,selagi msh muda sprt mbak Eryka dan suami, travel DTI sangat sy rekomendasikan...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe...masak manulaaa siee..gak keliatan dehh 😁
      Manulaa yg berjiwa mudaaa ya ibuuuu 😍😍

      Hapus
  3. Jazakallah khairan mbak...atas tulisan dr pengalaman umrohnya, sangat amat mmbantu sy yg insyaallah berencana akan Umroh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah...semoga dimudahkan dilancarkan semua persiapan dan ibadahnya disana nanti kak :)

      Hapus
Salam Kenal
erykaditya
Travelling, Kuliner & Lifestyle
Arsip Blog
Komunitas
Emak Blogger Blogger Perempuan
Ibu Ibu Doyan Nulis Female Blogger Banjarmasin
Popular Posts