Bali, Pulai Dewata dengan Segala Keindahan dan Kenangannya

Garuda Wisnu Kencana
Garuda Wisnu Kencana

Pulau Bali tentu sudah tidak asing lagi bagi kita warga Indonesia bahkan karena saking terkenalnya banyak wisatawan luar negeri yang menganggap Bali adalah sebuah negara sendiri di luar Indonesia. Bali mempunyai banyak tempat wisata terutama berbagai pantai yang indah, aneka bangunan sejarah budaya dan agama serta keseniannya. Daerah Bali sangat kental dengan nuansa Hindu yang banyak kita jumpai dalam berbagai aspek kehidupannya.

Alhamdulillah kami juga telah diberi kesempatan merasakan tinggal di Bali selama beberapa tahun yaitu antara tahun 2009-2012. Dan menurut saya, Bali memang salah satu kota yang nyaman untuk ditinggali karena disamping merupakan kota wisata, juga memiliki berbagai fasilitas yang lengkap. Setelah meninggalkan Bali, kami sempat kembali mengunjungi Bali untuk berlibur pada tahun 2018 saat libur Lebaran dan yang terkahir adalah di tahun 2022 kemarin.

Kali ini aku ingin bercerita tentang itinerary perjalanan kami di Bali tahun kemarin. Kami di Bali selama 5 hari 4 malam. Selama disana kami menginap di dua hotel yang berbeda. Hotel yang pertama adalah Nunamkhalu Private Villa & Spa yang berada di wilayah Seminyak dekat dengan Pantai Pandawa. Nunamkhalu berada di daerah pegunungan yang juga dekat dengan Garuda Wisnu Kencana. Hotel yang kedua, kami memilih hotel yang berada tepat di depan Pantai Kuta yaitu di Tribe Bali Kuta Beach.

Hari Pertama 

Kami tiba di Bali waktu sore hari, sehingga kami memanfaatkannya untuk istirahat dulu di hotel sebelum memulai petualangan di esok hari.

Malam pertama dan kedua kami menginap di Nunamkhalu Private Villa & Spa. Kesan pertama kali sampai di Nunamkhalu adalah sebuah penginapan yang asri dengan banyak pepohonan, nyaman, terjaga privasinya dan pemandangan yang indah karena berada di dataran tingi. 

Nunamkhalu ada sebuah penginapan yang berbentuk villa sehingga terdiri dari beberapa bangunan yang terpisah antara kamar yang satu degan kamar yang lainnya. Setiap bangunan sendiri bisa dibilang sangat luas karena terdiri dari beberapa bagian yang mrip sebuah rumah. Di bagian depan adalah ruang TV atau ruang santai yang dilengkapi dengan sofa besar dan juga terdapat area dapur lengkap dengan peralatan kitchen setnya. Masuk kedalam setelah ruang TV adalah kamar tidur yang cukup luas yang juga dilengkapi dengan TV, meja rias dan lemari pakaian. Di sebelah kamar tidur adalah private pool terbuka. Setelah memasuki area kamar tidur maka di bagian paling belakang adalah kamar mandi yang terdiri dari 2 bagian yaitu ada bagian bathup dan juga bagian shower. Setiap kamar juga ada tangga menuju area rooftop yang dilengkapi dengan meja kursi untuk santai serta sebuah gazebo dimana kita bisa menikmati pemandangan sekitar hotel dengan lebih jelas. 

Pada saat check in kita terlebih dahulu ditawarkan untuk memilih menu breakfast, ada beberapa macam menu sarapan yaitu masakan khas Indonesia seperti mie goreng, nasi goreng atau western seperti roti, omelatte dll. Sarapannya juga bisa diantar ke kamar ataupun disediakan di resto sesuai permintaan tamu. Saat itu kami memilih floating breakfast dengan menu-menu yang sudah kami pilih terlebih dahulu. Anda bisa cek promo & fasilitas yang disediakan melalui IG nya di @nunamkhalubali

Floating Breakfast di Nunamkhalu
Floating Breakfast di Nunamkhalu

Hari Kedua

Hari kedua di Bali kami memutuskan untuk mengunjungi beberapa spot wisata di sekitaar hotel yaitu ke Garuda Wisnu Kencana, Pantai Pandawa dan diakhiri ke Uluwatu untuk melihat sunset sekaligus pertunjukan Tari Kecak.

Sekarang GWK memiliki tempat parkir tersendiri yang lebih luas. Dari area parkir kita akan naik shuttle bus gratis PP menuju/dari area GWK. Tiket masuk GWK berkisar antara 100rb - 400rb tergantung pilihan paket yang kita ambil. Di GWK sendiri ada beberapa area utama, diantaranya adalah :

  1. Amphitheatere yang merupakan teater pertunjukan dimana biasanya diadakan pertunjukan tari.
  2. Plaza Garuda, dimana terdapat patung Garuda yang melambangkan kesetiaan, kepercayaan dan pengorbanan.
  3. Lotus Ponds, yang merupakan area outdoor terluas di GWK yang bisa menampung sekitar 7000rb orang. Area ini terbentang diantara dinding kapur yang tinggi. Di area ini juga biasanya digunakan untuk pertunjukan musik maupun perjamuan internasional seperti KTT G20 kemarin. Pertunjukan Tari Kecak GWK juga biasanya digelar di area Lotus Ponds ini
  4. Plaza Wisnu yang merupakan titik tertinggi GWK dan terdapat Patung Wisnu setinggi 23m.
  5. Patung Garuda Wisnu Kencana yang mempunyai ketinggian seluruhnya 121m. Patung ini menggambarkan Dewa Wisnu yang sedang menaiki burung Garuda. Di bangunan bawah patung Garuda Wisnu Kencana adalah sebuah aula yang digunakan untuk pameran yang menampilkan sejarah pembangunan GWK dan juga berbagai karya seniman Bali seperti aneka patung, kain dan karya seni lainnya. Area patung GWK ini terletak agak jauh dari area yang lain dan jalannya juga menanjak. Jika anda mempunyai stamina lebih anda bisa jalan kaki menuju ke area patung GWK namun saya lebih menyarankan untuk naik buggy shuttle semacam kendaraan golf dimana kita cukup membayar 40rb untuk perjalanan PP.

Patung Garuda Wisnu Kencana
Patung Garuda Wisnu Kencana

Area Lotus Ponds
Area Lotus Ponds

Di area GWK juga ada restoran Jendela Bali yang berada di sebelah kompleks GWK. Jendela Bali menawarkan menu lokal dan western. Salah satu spot restoran yang menarik karena kita bisa makan sambil menikmati pemandangan kota Denpasar dari ketinggian dan pada malam hari semakin centik dengan kerlap kerlip lampunya.

Untuk informasi dan pertunjukan yang lebih detail tentang Garuda Wisnu Kencana, anda bisa mengunjungi langsung di IG nya melalui link ini @gwkbali .

Setelah puas keliling GWK kami memutuskan untuk makan siang di Nasi Ayam Ibu Oki yang berada di wilayah Jimbaran. Nasi Ayam Ibu Oki dengan menu utamanya adalah nasi campur khas Bali. Nasi campur khas Bali ini terdiri dari nasi dengan aneka lauk diantaranya ayam goreng, ayam betutu, ayam suwir, telur pindang, kacang goreng dan sayur urap yang disiram dengan kuah pedas. Meskipun pedas namun rasanya itu yang bikin ingin nambah terus sampai habis. Tapi tenang buat anda yang tidak suka pedas tersedia juga kuah tidak pedas. Nasi Campur Ibu Oki adalah salah satu alternatif untuk anda yang mencari kuliner halal khas Bali. FYI karena Bali mayoritas penduduknya umat Hindu maka salah satu makanan khas disana yang cukup terkenal adalah Babi Guling yang menjadi salah satu kuliner non halal yang paling banyak dicari baik wisatawan dalam negeri maupun luar negeri.

Nasi Campur Ibu Oki
Nasi Campur Ibu Oki

Nasi Campur Ibu Oki
Nasi Campur Ibu Oki

Lokasi selanjutnya yang kami datangi adalah Pasar Ikan Kedonganan yang masih berada di wilayah Badung Kuta Selatan. Biasanya dulu saat  kami tnggal di Bali kami lebih sering belanja aneka seafood segar di Pasar Kedonganan ini. Aneka seafood segar dijual dengan harga yang relatif murah dibandingkan jika kita berbelanja di daerah Jimbaran. Dari ikan kakap, kepiting, udang, cumi, kerang dan berbagai jenis seafood lainnya tersedia. Setelah anda puas berbelanja seafood, selain anda bisa mengolahnya sendiri dirumah, anda juga bisa mengolahnya di area Pasar Kedonganan untuk dibakar ataupun olahan lainnya seperti rebus atau asam manis dll karena disekitar Pasa Kedonganan terdapat banyak penjual yang menawarkan jasa memasak dengan biaya sekitar 20rb/kg. Akhirnya kami membeli Kakap, Cumi dan Kerang yang kemudian kami bakarkan sekalian untuk nanti dibawa balik ke hotel sebagai makan malam. Kami punya tempat bakar langganan yang berada tepat di samping Pasar Kedonganan. Bumbu bakar di Pasar Kedonganan mempunyai rasa manis pedas yang mantap dan menggugah selera, hampir sama rasanya seperti jika kita makan seafood di Jimbaran.

Tempat Bakar Ikan Langganan di Pasar Kedonganan
Tempat Bakar Ikan Langganan di Pasar Kedonganan

Selesai berbelanja di Pasar Kedonganan sambil menunggu waktu sunset kami memutuskan untuk mengunjungi Pantai Pandawa yang juga dekat dengan hotel. Di jalan menuju ke Pantai Pandawa di sebelah kanan Tebing Batu terdapat ceruk/gua yang masing-masing gua terdapat Patung Pandawa Lima. Pantai Pandawa adalah pantai pasir putih yang menghadap ke Samudera Hindia yang juga banyak digunakan untuk kegiatan surfing.  

Pantai Pandawa
Pantai Pandawa

Menjelang sunset kami menuju ke Pura Uluwatu untuk menikmati sunset sambil melihat pentas Tari Kecak. Tiket masuk ke Pura Uluwatu sendiri relatif murah hanya 30rb/orang namun untuk melihat Pentas Tari Kecak ada tiket masuknya sendiri yang bisa kita beli didalam area Uluwatu dekat dengan tempat pagelaran. Tiketnya relatif mahal yaitu 150rb/orang namun sepadan dengan perform sendratari yang akan kita lihat. Saat itu sebenarnya kami ingin melihat perunjukan pukul 18.00 WITA namun ternyata tiket sudah terjual habis sehingga kami mendapatkan tiket yang pukul 19.00 WITA yang artinya kami harus menunggu terlebih dahulu sekitar 1 jam sebelum pertujukkan kedua dimulai. Pertunjukan Tari Kecak sendiri berjalan sekitar 60mnt. Pertunjukan Tari Kecak menurut saya sangat memukau, indah dan menghibur yang kental dengan tradisi Hindu. Tari Kecak menceritakan kisah Ramayana dimana Dewi Shinta diculik oleh Rahwana dan akhirnya berhasil dibebaskan dengan bantuan Hanoman.

Tari Kecak
Tari Kecak Uluwatu

Tari Kecak
Tari Kecak Uluwatu

Selesai melihat pertunjukkan Tari Kecak Uluwatu dan capek jalan-jalan seharian akhirnya kami kembali ke Hotel untuk istirahat.

Hari Ketiga

Di hari ketiga kami check out dari Nunamkhalu di daerah kuta selatan menuju ke Tribe Kuta Beach Hotel yang berada di pantai Kuta. Setelah check out kami memutuskan untuk hunting makan siang terlebih dahulu ke Warung Makan Mak Beng di Sanur yang memang sudah terkenal sejak dahulu kala atau lebih tepatnya sejak tahun 1941. Warung Mak Beng adalah warung makan yang hanya menyediakan satu macam menu yaitu nasi dengan lauk sop ikan dan ikan goreng beserta sambalnya. Sop ikannya terasa segar karena ada irisan mentimun yang ikut dimasak didalamnya dan juga sambal gorengnya yang pedas namun bikin nagih. Dan seperti yang sudah kami duga sebelumnya, pastilah antri disana sehingga kami harus bersabar menunggu giliran dipanggil.

Warung Mak Beng
Antrian di Warung Mak Beng

Sambil menunggu giliran yang lumayan cukup lama, kami berjalan ke Pantai Sanur untuk membeli lumpia. Lumpia Sanur sepertinya memang salah satu camilan khas disana karena sudah ada sejak kami tinggal di Bali sebelumnya. Lumpia ini terdiri dari lumpia yang dipotong-potong kemudian diberi semacam saus gula merah yang diberi taburan cabe rawit hijau. Makanan sederhana namun nikmat.

Setelah selesai makan siang di Mak Beng kami pun berkeliling Denpasar sambil napak tilas lokasi kontrakan kami yang dahulu yang ternyata masih awet hingga sekarang. Selama di Bali kami sempat berpindah 2x kontrakan yaitu yang pertama di daerah Pamogan dan yang kedua kami tinggal di daerah Tukad Batanghari. Bangunan di Tukad Batanghari saat itu adalah bangunan baru sehingga kami menjadi penghuni pertamanya. Puas napak tilas keliling Depasar kami pun check in ke Tribe Kuta Beach sambil menunggu waktu sunset di Kuta.

Sunset di Kuta Bali
Sunset di Kuta Bali

Hari Keempat

Tribe Bali Kuta Beach adalah termasuk hotel baru karena baru dibuka di tahun 2022. Tribe Bali Kuta Beach menghadap langsung ke Pantai Kuta sehingga kita cukup menyeberang jalan untuk sampai ke pantai. Mempunyai area kolam renang terbuka di lantai atas yang langsung menghadap ke pantai sehingga kita bisa berenang atau bersantai sambil memandang laut lepas. Area Kolam Renang ini berada satu lantai dengan area restoran yang  cukup luas.  

Tribe Kuta Beach Hotel
Welcome snack from Tribe Kuta Beach

Tribe Kuta Beach Hotel
Area Restoran Tribe Kuta Beach

Tribe Kuta Beach Hotel
Area Kolam Renang Tribe Kuta Beach

Di hari keempat ini kami memutuskan untuk menuju ke daerah Kintamani. Sebelum sampai di Kintamani, kami mampir untuk makan siang di warung Lesehan Merta Sari yang berada di daerah klungkung. Yang khas dari Warung Merta Sari adalah aneka sate lilit. Satu porsinya terdiri dari sate lilit ikan tuna, tum/pepes ikan, kuah sop ikan, plecing kangkung dan kacang goreng. Warung Lesehan Merta Sari adalah salah satu destinasi kuliner wisatawan yang melewati daerah Klungkung.

Warung Merta Sari Klungkung
Warung Lesehan Merta Sari Klungkung

Selesai makan siang kami pun menuju ke daerah Kintamani. Daerah Kintamani sekarang semakin ramai dan banyak berdiri cafe-cafe dan coffeeshop yang beraneka ragam. Kami memutuskan untuk singgah di Montana del Cafe sambil memesan es coffee dan cake sambil menikmati Pemandangan Gunung Batur yang indah.

Gunung Batur
Gunung Batur

Montana del Cafe
Montana del Cafe

Puas bersantai sambil menikmati pemandangan Gunung Batur dan berkeliling area Kintamiani, kami pun kembali ke Denpasar. Kami sampai di Denpasar pada malam hari dan memutuskan untuk makan malam terlebih dahulu di nasi jinggo Om Gundul di Jl Imam Bonjol. Nasi jinggo ini adalah semacam makanan kaki lima  seperti nasi angkrinan di jawa yang lengkap dengan aneka lauknya.

Hari Kelima

Hari kelima adalah hari terakhir kami liburan di Bali dan kembali ke kehidupan nyata hehe. Setelah sarapan di hotel dan beberes maka kami pun check out untuk menuju ke bandara. Sebelum ke Bandara kami memutuskan untuk singgah ke pusat oleh-oleh terlebih dahulu. Kalau dulu yang terkenal pusat oleh-oleh di Bali adalah Erlangga dan Krisna sekarang ada tempat oleh-oleh baru yang bernama The Keranjang Bali. Terletak di jalan bypass ngurah rai yang searah dengan bandara, The Keranjang Bali mempunyai area yang sangat luas dan lengkap. The Keranjang Bali memiliki beberapa lantai yang masing-masing lantai mempunyai konsep yang unik. Disini kita bisa berbelanja dari aneka kerajinan, permen, cokelat, kopi, aneka kue, pakaian dan lain sebagainya. Selain sebagai pusat oleh-oleh The Keranjang Bali juga ada beberapa wahana yang bisa digunakan untuk anak-anak sembari menunggu orang tuanya selesai berbelaja.

The Keranjang Bali
The Keranjang Bali

Selesai berbelanja kami pun menuju ke bandara untuk kembali ke Banjarmasin. Selama di Bali kami menggunakan jasa rental mobil sehingga memudahkan kami untuk mobilitas selama di Bali. Terima kash Bali untuk liburannya dan semoga kami diberi kesempatan kembali untuk berkunjung ke Bali.

Terima kasih sudah berkenan membaca cerita perjalanan kami, dan sampai bertemu di cerita selanjutnya ❤️❤️

Posting Komentar

Salam Kenal
erykaditya
Travelling, Kuliner & Lifestyle
Arsip Blog
Komunitas
Emak Blogger Blogger Perempuan
Logo Komunitas BRT Network Female Blogger Banjarmasin
Popular Posts