Review : Sensasi Kuliner di Lesehan Terapung Rama Shinta Desa Tiwingan Lama Riam Kanan

Lesehan Terapung Rama Shinta

Desa Tiwingan Lama adalah sebuah desa yang terletak di Kab Banjar Kalimantan Selatan. Dalam perjalanan menuju desa Tiwingan Lama kita akan melewati PLTA Ir Pangeram H.M Noor yang tenaga airnya bersumber dari danau buatan Riam Kanan. PLTA Ir Pangeran H.M Noor merupakan satu-satunya PLTA di Kalimantan Selatan. Danau Riam Kanan sendiri masih bagian dari Tahura Sultan Adam Mandiangin.

Lesehan Terapung Rama Shinta merupakan salah satu destinasi kuliner yang berada di desa Tiwingan Lama. Lebih tepatnya Lesehan Terapung berada di sisi luar salah satu pulau di desa Tiwingan Lama. Hari minggu kemarin, setelah malamnya kami melakukan Camping di Bukit Batu Riam Kanan maka paginya kami memutuskan untuk sedikit mengeksplore desa Tiwingan Lama yang lokasinya berdekatan. Sebenarnya sebelumnya kami sudah pernah mampir ke desa Tiwingan Lama namun hanya sebentar untuk melihat-lihat lokasi saja dan kali ini kami kembali ke Desa Tiwingan Lama untuk mencoba kuliner di Lesehan Terapung Rama Shinta.

Desa Tiwingan Lama

Perjalanan dari Bukit Batu Riam Kanan menuju desa Tiwingan Lama sekitar 30 menit. Memasuki desa wisata Tiwingan Lama kita harus membayar restribusi/tiket masuk sebesar 5k saja. Kenapa Tiwingan Lama disebut sebagai desa wisata?? Karena di sekitar desa ini terdapat banyak pulau-pulau cantik yang menawarkan keindahannya. Selain itu di desa Tiwingan Lama juga terdapat puncak Matang Kaladan yang sering disebut sebagai Raja Ampatnya Kalimantan Selatan!! 😍

Sesampainya di desa Tiwingan Lama kami kemudian memarkir kendaraan untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan dengan perahu klotok menuju Lesehan Terapung Rama Shinta. Di desa Tiwingan Lama terdapat pelabuhan kapal klotok/kapal tradisional yang akan mengantarkan para pengunjung menuju pulau-pulau di sekitar desa Tiwingan Lama dengan tarif antara 300k-850k.

Harga Sewa Kapal
Harga Sewa Kapal

Teman-teman yang berencana menuju ke Lesehan Terapung bisa menggunakan kapal yang telah disediakan oleh pihak restoran dengan  hanya membayar @10k untuk PP. Kapal ini bersandarnya tidak tepat di tengah pelabuhan namun agak kepinggir, atau teman-teman bisa bertanya kepada paman parkir untuk ditunjukkan lokasi sandar kapal menuju ke Lesehan Terapung Rama Shinta. Kapal akan berangkat ketika sekiranya sudah mulai penuh penumpang, jadi harap bersabar ya. Atau jika teman-teman ingin sekalian menuju ke pulau-pulau lainnya maka teman-teman bisa menyewa kapal klotok dengan biaya yang sudah disesuaikan dengan tujuan kita.

Area Tambak
Area Tambak
Bendungan riam kanan
Bendungan Riam Kanan

Perjalanan menuju Lesehan Terapung Rama Shinta sekitar 15menit dari pelabuhan Tiwingan Riam Kanan. Sepanjang perjalanan kita akan melihat beberapa gugusan pulau kecil dan juga beberapa tambak warga. Semakin ketengah kita akan melihat Puncak Matang Kaladan yang semakin jelas.

Lesehan Terapung Rama Shinta
Lesehan Terapung Rama Shinta tampak dari jauh

Mendekati lokasi Lesehan Terapung Rama Shinta maka semakin terlihat deretan kursi rumah makan yang berjejer rapi. Lesehan Terapung Rama Shinta berlokasi di Pulau Ratu, sebuah pulau kecil yang sepertinya hanya digunakan sebagai lokasi restoran. Sesampainya di Pulau Ratu maka kita akan melewati pos pemeriksaan dimana kita tidak diperbolehkan membawa makanan ataupun minuman dari luar. Sehingga jika teman-teman membawa makanan dan minuman secara tidak sengaja maka harus dititipkan di pos penjagaan yang telah menyediakan beberapa keranjang untuk menyimpan makanan dan minuman tersebut.

Pulau Ratu
Pintu masuk menuju Lesehan Terapung Rama Shinta

Lesehan Terapung Rama Shinta buka setiap hari Sabtu-Kamis pada pukul 09.00-16.00WITA. Khusus hari Jumat, Lesehan Terapung Rama Shinta tutup. Saat kami tiba disana sekitar pukul 10.40WITA tampaknya kami adalah pengunjung kloter pertama karena belum terlihat pengunjung disana.  Menuju ke area restoran terlihat area yang cukup luas dan tertata rapi. Terdapat beberapa area untuk lesehan yang sangat luas dan juga ada area dengan tempat duduk di sisi luar. Area tempat duduk disisi luar tampaknya akan lebih nyaman untuk sore hari karena tanpa penutup jadi akan panas pada siang hari.

Lesehan Terapung Rama Shinta
Area Lesehan
Lesehan Terapung Rama Shinta
Sisi Luar Lesehan Terapung Rama Shinta

Terdapat area kolam bebek kayuh dan area kolam lain dengan ikan yang banyak didalamnya. Kami memutuskan duduk disisi dalam berdekatan dengan kolam ikan. Setelah mendapatkan lokasi duduk, maka petugas akan mendatagi kita untuk order pesanan. Tersedia beberapa pilihan jenis ikan dan seafood baik bakar ataupun goreng, juga ayam dan bebek sebagai pelengkap. Lauk yang dipesan sudah termasuk nasi, lalapan dan sambal, dengan harga berkisar dari 30k-65k. Kami memutuskan untuk memesan nila bakar, udang goreng serta minuman es teh dan es jeruk.

Lesehan Terapung Rama Shinta
Kolam dengan Bebek Kayuh
Lesehan Terapung Rama Shinta
Kolam Ikan

Sambil menunggu hidangan disajikan kami memberi makan ikan yang ada dikolam. Disediakan pakan ikan yang bisa kita beli di area kasir dengan harga @10k. Terlihat ikan-ikan yang bergerombol langsung menyerbu saat kami memberi makan. Saat itu kami sampai habis 3 plastik pakan karena senang melihat ikan-ikan yang sangat bersemangat 😁.

Lesehan Terapung Rama Shinta
Lesehan Terapung Rama Shinta

Tak berapa lama, pesanan kami pun datang. Ternyata lauk yang kami pesan juga sudah dilengkapi dengan tahu tempe bakso goreng dan pangsit goreng. Kamipun mulai mencicip satu persatu makanan yang sudah disajikan. Bumbu ikan bakarnya cukup enak namun agak kurang merasuk sampai dalam sedangkan udang gorengnya cukup empuk dagingnya. Sambal yang disajikan jenis sambal segar yang lumayan pedas menurut saya jadi buat teman-teman yang tidak suka pedas mungkin bisa ditambahhkan kecap. Secara keseluruhan hidanganya cukup enak meskipun bukan yang wow😁

Menikmati hidangan ditemani semilir angin danau yang sepoi-sepoi dan pemandangan indah di sekitar danau menjadi sebuah perpaduan yang sempurna. Setelah puas menghabiskan makanan kami pun memutuskan untuk bersantai sejenak sebelum melanjutkan perjalanan pulang. Puas bersantai kami kemudian beranjak menuju kapal untuk kembali ke desa Tiwingan Lama. Sebuah pengalaman makan di lesehan terapung yang cukup berbeda dan menyenangkan karena harus menyeberang menggunakan perahu😊. Mungkin di lain waktu kami akan kembali ke desa Tiwingan Lama untuk gantian mencoba menuju puncak Matang Kaladan melihat keindahan Raja Ampat Kalimantan Selatan.

Terima kasih sudah membaca dan sampai bertemu di cerita seru selanjutnya💚💚

6 komentar

  1. Biaya kapal ke restoran 10k pp itu perorang kan ya mba? Lumayan berani yaa restoran ini bikin tempat makan terapung dan terpisah dari desanya. Krn masih harus pakai kapal. Kecuali kalo mereka berani menjamin rasa makanannya wow banget, dan semua orang rela datang berkali2 😁.

    Aku pun penasaran sbnrnya PGN coba juga. Kalo nanti bisa ke sana, pasti aku datangin. Tapi kalo rasanya ga terlalu wow kayak yg mba bilang, bisa jadi yg udah pernah kesana jadi ga mau DTG lagi kan.

    Tapi menarik kok, unik aja tempatnya.. dan pulau2 sekitarnya, itu pun jauuuh lebih menarik perhatian. Aku juga mau datang ke puncak matang kaladan nya demi lihat raja ampatnya kalimantan 😍😄

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaa mbaa hanya 10k pp per orang mba..nanti sekali berangkat mungkin ada sekitar 20 org.
      he em mbakk sebuah pulau kecil yang memang hanya digunakan untuk warung lesehan, kalau menurut aku sie masakannya standart aja sie mba, sepertinya para tamu berkunjung selain untuk makan juga untuk menikmati pemandangannya itu sie. suasana yang berbeda dan ada sensai harus naik kapal juga yang menarik hehe
      wishlist juga nie..moga bisa sampe ke matang kaladan..liat tinggi bangettt soale haha

      Hapus
  2. seru sekali ya mbak, kulineran sembari berwisata ala raja ampat versi kalimantan selatan :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaaa mbaaa yg bikin tambah menarik adalah senasi naik perahunyaa buat sampe ke restoran nya kan jarang2 ya kyk gt hehehe

      Hapus
  3. Tempatnya sangat menarik. Kuliner sambil menikmati keindahan alam.. woww

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaaa kak menikmati kuliner dengan oemandangan danau dan pegunungan sensasi yang berbeda dari kuliner biasanya di restoran :)

      Hapus
Salam Kenal
erykaditya
Travelling, Kuliner & Lifestyle
Arsip Blog
Komunitas
Emak Blogger Blogger Perempuan
Logo Komunitas BRT Network Female Blogger Banjarmasin
Popular Posts