Bedah Buku Gadis Kretek di Dispersip Kalsel

Bedah Buku Gadis Kretek

Sore itu saya sedang iseng scroll instastory dan melihat story Mba Antung, salah seorang teman blogger Banjarmasin, tengah menghadiri acara Bedah Buku Dee Lestari yang diadakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Prov Kalimantan Selatan. Acara bedah buku tersebut diadakan dalam rangka Pekan Literasi Kalimantan Selatan 2025.

Acara bedah buku ini diadakan di aula Dispersip Kalsel yang berlokasi di Jl A Yani Km 6,4. Dimana lokasi Dispersip ini kira-kira hanya 1km dari rumah yang kami tinggali di Banjarmasin. Saya pun langsung kepo tentang acara bedah buku ini. Kata Mba Antung, besok juga ada acara Bedah Buku Gadis Kretek bersama Ratih Kumala dilokasi yang sama.

Dengan semangat saya kemudian membuka profil IG Dispersip dan ternyata pendaftaran peserta bedah buku telah ditutup. Saya merasa kecewa karena terlewatkan dari informasi yang sangat menarik ini. Meskipun saya suka membaca buku, namun saya belum pernah mengikuti acara bedah buku sebelumnya, Jadi ada keinginan untuk bisa mengikuti acara bedah buku, apalagi buku yang telah saya baca.

Rencana Bedah Buku Online menjadi Offline

Sedikit mengobati rasa kecewa, ternyata acara Bedah Buku Gadis Kretek juga ditayangkan secara online melalui channel youtube Dispersip. Akhirnya keesokan harinya saya sudah standby didepan laptop sekitar pukul 09.00 WITA. Tak mengapa tidak bisa hadir secara langsung namun saya masih bisa mengikuti live streamingnya.

Tak disangka, Mba Antung tiba-tiba chat saya bahwa beliau tidak bisa datang ke acara Bedah Buku Gadis Kretek karena tugas yang tidak bisa ditinggalkan. Beliau berkata bahwa saya bisa datang dengan menggunakan namanya sebagai tanda kehadiran.

Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, saya langsung menyetujuinya. Saya kemudian langsung bersiap-siap dan tak lupa membawa buku Gadis Kretek yang saya miliki untuk ditanda tangani nanti. Kebetulannya buku tersebut ada di Banjarmasin karena biasanya buku yang telah saya baca, saya bawa kembali ke Solo setiap kali saya pulang.

Karena waktu sudah mepet, saya langsung bergegas berangkat dengan ojek online. Saat berangkat, melalui live streaming terlihat acara sudah dimulai namun baru pidato pembukaaan. Saya berharap tidak tertinggal acara intinya.

Dan  beruntung sekali, begitu sampai di aula Dispersip  ternyata acara inti bedah buku belum dimulai. Begitu selesai mengisi daftar hadir dan mendapatkan tempat duduk, acara Bedah Buku Gadis Kretek dimulai.

Inspirasi Gadis Kretek

Bedah Buku Gadis Kretek

Di awal acara bedah buku ini Ratih Kumala menceritakan bahwa ide tentang Gadis Kretek berasal dari keluarga sang mama. Pada masa dahulu, kakek beliau dari mama adalah seorang pengusaha kretek lokal di Jawa Tengah yaitu di kota M. 

Cerita tentang rumah sang kakek yang dijadikan sebagai tempat usaha kretek terus diulang-ulang dalam keluarga. Hal tersebut akhirnya menggugah Ratih Kumala untuk menuliskan cerita tentang kretek.

Cerita Gadis Kretek bukanlah berdasarkan kisah nyata namun hanya cerita fiksi saja. Namun karena ceritanya yang sangat mendalam sehingga saya sebagai pembacanya juga ikut terlarut didalamnya. Dan menurut Ratih Kumala jika cerita yang kita tulis sudah bisa membuat orang lain terlarut didalamnya, berarti penulis telah berhasil membuat karyanya.

Buku Gadis Kretek ini ditulis dalam jangka waktu kurang lebih selama 4 tahun. Selama 4 tahun tersebut Ratih Kumala juga sempat mengalami writer block selama satu tahun. Ratih Kumala sendiri biasanya memerlukan waktu minimal satu tahun untuk sebuah karya tulis/novel.

Menurut saya, buku Gadis Kretek akan lebih masuk untuk pembaca dewasa daripada remaja, karena disana ada cerita cinta, persaingan bisnis dan juga intrik keluarga. Sedangkan untuk bacaan remaja bisa cek di 10 rekomendasi bacaan remaja yang menceritakan tentang persahabatan dan perjuangan hidup.

Berbagi Tips Tentang Menulis

Dalam kesempatan tersebut Ratih Kumala juga menyampaikan berbagai tips yang sangat bermanfaat bagi teman-teman yang ingin menulis sebuah buku cerita ataupun novel.  Beberapa tips yang berhasil saya rangkum diantaranya adalah :

1. Jangan malas melakukan riset

Lakukanlah riset sekecil apapun tersebut agar cerita yang kita buat bisa lebih kuat. Riset bisa kita lakukan secara langsung mengunjungi tempat atau wawancara. Atau sereceh menanyakan tentang suatu hal kepada keluarga dan teman kita.

Riset juga ibsa kita lakukan dari bukti dan buku sejarah. Namun setiap buku sejarah harus kita dapatkan dari dua sisi yaitu dari sisi yang menang dan dari sisi yang kalah. Karena biasanya sebuah buku sejarah dibuat berdasarkan pandangan sisi pemenang.

2. Seorang penulis yang baik adalah seorang pembaca yang baik

Seorang pembaca tidak hanya membaca buku saja namun juga harus bisa membaca situasi, membaca lingkungan. Dari membaca segala hal ini, kita bisa menciptakan detail karakter & detail cerita.

Penulis adalah pembaca pertama buku yang kita ciptakan. Jika kita bisa meraasakan sisi emosional atas karya yang kita tulis berarti kita berhasil menghasilkan karya yang baik.

3. Hanya ada dua tema cerita yang menarik untuk para pembaca

Kedua tema yang sangat menarik minat pemabaca adalah tema cerita cinta dan cerita keluarga. Hal ini karena setiap orang pasti mengalami kedua hal tersebut. Entah cerita yang berakhir bahagia maupun kisah sedih. Setelah memilih kedua tema tersebut kita bisa mengemasnya sedemikian rupa dengan berbagai latar belakang dan alur sehingga mempunyai cerita utuh yang berbeda dan menarik.

4. Kecakapan penulisan

Setiap penulis mempunyai gaya penulisannya masing-masing dan gaya penulisan ini tidak bisa dicari. Gaya penulisan bisa berubah seiring dengan jam terbang sang penulis. Dengan berbagai ilmu yang didapat maka seorang penulis bisa menghasilkan sebuah gaya penulisan yang berbeda pada hasil karyanya.

5. Writer Block

Saat sedang mengalami writer block maka ambil jeda untuk memberi istirahat pada tubuh dan pikiran. Biasanya setelah jeda beberapa waktu, kita menemukan banyak ide baru yang untuk melengkapi suatu karya tulis.

6. Draft pertama adalah draft yang paling jelek

Draft pertama adalah sebuah pegangan mengenai alur cerita sebuah novel. Setelah dibaca ulang maka kita akan menemukan beberapa hal yang bisa mempercantik jalan cerita.

Akhir Acara Bedah Buku

Pada kesempatan bedah buku kemarin juga ada sesi tanya jawab antara peserta dan narasumber. Berbagai pertanyaan menarik dari para peserta mendapatkan tanggapan yang mencerahkan dari Ratih Kumala. 

Bedah Buku Gadis Kretek
Bedah Buku Gadis Kretek

Setelah acara tanya jawab, dilanjutkan acara pembagian buku gratis bagi 50 pendaftar pertama. Namun sayang nama Mba Antung belum beruntung saat itu.

Tak terasa satu setengah jam acara Bedah Buku Gadis Kretek berlangsung. Acara bedah buku diakhiri dengan sesi tanda tangan dan foto bersama. Karena saya membawa buku Gadis Kretek, maka saya tidak ingin melewatkan sesi ini. 

Sebuah pengalaman acara bedah buku yang menarik menurut saya. Dan semoga nanti kedepannya saya berkesempatan lagi mengikuti acara bedah buku lainnya. Apakah teman-teman juga pernah menghadiri acara bedah buku? Bisa share pengalaman teman-teman di kolom komentar ya😊

Terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat dan sampai bertemu di cerita lainnya 💖💖

15 komentar

  1. Aku sudah baca buku ini dan bikin aku merinding, seketika pas setting tempatnya tuh tentang bisnis rokok. Ini tuh ngingetin aku pas masa kerja di salah satu museum lho. Dan bukunya bagus banget. Penulis buku ini kan kalau nggak salah, istri salah satu penulis juga. Jadi suami-istri penulis.. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. seketika langsung berasa flashback suasana waktu di museum ya mbaa :)
      aku juga baru tau loo kalo ternyata suami mba ratih ini juga seorang penulis :)

      Hapus
  2. Seneng banget baca cerita mba terkait pada akhirnya bisa hadir offline ke acara bedah buku mba Ratih 🤩💯. Buku yang hype dan emang bagus. Tips dari mba Ratih sangat jitu dan aplikatif nih. Makasih sudah di share juga, pastinya jadi amal jariyah.

    Aku pernah mba datang ke acara bedah buku tapi pas masih masa kuliah dan belum ngeblog. Datang ke bedah buku Dee Lestari dan Bang Raditya. Sekarang ini pengen banget tapi waktunya belum pernah pas huhuhu.

    Semoga makin sering diadakan event bedah buku sekeren ini ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ternyata ikut acara bedah buku itu seru ya mba lala...jadi dapet insight lain selama proses penulisan gt yang bisa juga kita aplikasikan buat nulis blog..next kalo ada kesempatan bedah buku lagi aku juga pengen ikutan lagi ;)

      Hapus
  3. Gadis kretek yg bukunya dibuat serial netflix diperankan Dian Sastro ya? Beruntung bgt mbak, bisa ketemu langsung dengan penulisnya, alhamdulillah rejekimu ya mbak. Ternyata lama juga ya, bikin novelnya sampe 4 tahun.. Tp terbayarkan sih dengan jadi best seller.
    Thanks sharing tips menulisnya mbak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. yuppp bener banget mba, bukunya dibuat serial di netflix dengan pemeran utama dian sastro dan menurutku baik buku maupun serialnya sama2 keren nyaa deh meskipun ada penyesuaian nya juga tapi gak rugi klo bisa baca buku sekaligus liat seriesnya

      Hapus
  4. Wah baca poin perihal writers block aku berasa lagi ngaca banget hahaha. Soalnya memang, akhir-akhir ini banyak banget pikiran di kepala yang akhirnya bikin daku suka nge-blank pas mau bikin tulisan. Atau, sekalinya tulisannya jadi.. eh malah gak bagus. gak ada jiwanya gitu.

    Memang sometimes kita butuh istirahat sejenak ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. yupp bener banget mas klo dh lagi jenuh2nya memang mending ambil waktu rehat sejenak biar nanti saat kami pikiran dh lebih fresh dengan berbagai ide yang lebih mumpuni ;)

      Hapus
  5. Aku sendiri belum pernah menghadiri bedah buku, tapi sering melihat di film-film he he he, sampai punya impian kelak bisa melakukan hal itu juga dengan karya sendiri.

    Walau bukan kisah nyata, gadis kretek ini menurutku ada sentuhan kisah nyata walau mungkin dibalut dengan imajinasi penulisnya. Walau belum membaca, hanya nonton filmnya, suka dengan karya ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin ditunggu karya buku nya mba nik dan semoga bisa roadshow juga buat acara bedah bukunya nanti..
      Menurutku baik series maupun bukunya sama2 keren mbaa bisa senyata itu gitu kesannya :)

      Hapus
    2. Amin ya Tuhan karyaku akan lahir. Impian terbesarnya setelah itu adalah berkelana lagi, kembali ke tempat-tempat Indah sudut Indonesia dengan bedah buku sambil kampanye baca sebanyak-banyaknya dan traveling ke negeri sendiri.

      Oh yaa, sama ya keren yaa film dengan bukunya. Semoga nanti bisa baca supaya tahu perbedaannya.

      Hapus
  6. Saya belum pernah baca bukunya
    Jadi penasaran apakah adegan dewasa itu beneran ada atau gak hehe
    Soalnya kok sayang sekali diangkat ke layar lebar tapi yang nonton malah banyak usia yang belum seharusnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Diangkat ke layar series nya mbaa lebih tepatnya hehe..klo menurutku sie adegan2 dewasa itu klo pun gak ada sebenernya juga gpp mungkin maksudnya hanya sebagai pamanis hehe...kalo di bukunya ada gak ya kok aku lupaa hehehe

      Hapus
  7. Ah, paling suka deh ke acara bedah buku apalagi bukunya aku sukai, beruntung sekali bisa menyimak cerita Mbah Ratih Kumala tentang Gadis Kretek..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ternyatavseeu juga ya mba ikutan acara bedah buku itu..jadi bikin nagih looo 😁

      Hapus
Salam Kenal
erykaditya
Travelling, Kuliner & Lifestyle
Arsip Blog
Komunitas
Emak Blogger Blogger Perempuan
Banner Bloggercrony Female Blogger Banjarmasin
Partner of
Popular Posts