Pertengahan bulan Agustus kemarin, saya bercerita ke mb Ruli yaitu salah seorang teman blogger Banjarbaru, bahwa saya akan pulang kampung dari Banjarmasin ke Solo. Saya bercerita kepada beliau bahwa saya akan pindah, balik lagi ke Solo karena kebetulan suami juga mendapatkan relokasi wilayah kerja. Kemudian mba Ruli mengajak saya untuk bertemu sebelum saya pindah ke Solo nantinya.
Kebetulan esok harinya saya akan mengantarkan suami ke bandara, maka saya dan mba Ruli sepakat untuk kami bertemu di Banjarbaru saja searah dengan perjalanan saya ke bandara. Mba Ruli memang tinggal di Banjarbaru sedangkan saya di Banjarmasin, mungkin sekitar 50-60 mnt perjalanan. Kami sepakat untuk bertemu di cafe atau rumah makan saja dan mba Ruli merekomendasikan Waroeng Banjar. Kata beliau mumpung masih di banjar jadi harus dipastikan sudah kenal dengan aneka jajanan banjar 😁
Lokasi & Jam Buka Waroeng Bandjar
Waroeng Bandjar yang di Banjarmasin berlokasi di Jl Dharma Budi I no 01 (samping STIKES Sari Mulia). Sedangkan yang cabang Banjarbaru berlokasi di Jl Pangeran Suriansyah no 19. Keduanya bisa kita temukan dengan mudah melalui gmaps.
Waroeng Bandjar baik yang di Banjarmasin maupun Banjarbaru buka setiap hari sejak pagi, yaitu pukul 07.30 - 16.00 WITA. Sehingga Waroeng Bandjar ini bisa dijadikan salah satu pilihan saat mencari sarapan.
Meluncur ke Waroeng Bandjar
Setelah perjalanan yang sempat salah belok, akhirnya saya sampai juga di Waroeng Bandjar dengan selamat sekitar pukul 10.00 WITA 😀. Sampai di Waroeng Bandjar terlihat dari area parkir tampak beberapa mobil yang sudah berjajar rapi, saya pikir berarti warung makan ini memang banyak mempunyai banyak pelanggan.
Suasana Waroeng Bandjar
![]() |
suasana indoor |
Sejujurnya pada saat diawal diajak ketemuan di warung banjar pikiran saya terbayang seperti warung kecil pada umumnya yang menyajikan aneka masakan dan jajanan banjar. Dalam hati juga bertanya apakah nanti tempatnya nyaman dan memungkinkan buat ngobrol santai lama?? Namun setelah diberikan maps-nya akhirnya saya baru paham ternyata tempatnya sepertinya nyaman banget karena mirip seperti sebuah cafe.
Tampak dari depan bangunan yang minimalis dan tidak terlalu besar. Saya pun langsung menuju masuk dan ternyata di dalam memang ramai dengan para pengunjung. Kebanyakan adalah para ibu-ibu atau para pegawai karena lokasinya yang memang berada diantara perkantoran pemerintahan.
Waroeng Bandjar mempunyai dua area yaitu indoor dan outdoor. Area outdoor terletak di bagian belakang setelah area indoor. Sehingga meskipun terlihat dari luar tidak terlalu besar namun bagian dalamnya lumayan luas karena memanjang ke belakang.
Menu di Waroeng Bandjar
![]() |
aneka macam wadai |
Saya kemudian menuju ke area meja jajanan dan melihat berbagai macam jajanan yang ada disana. Ada beberapa jajanan yang mirip seperti yang ada di jawa misalnya klepon dan semacam getuk. Saya bingung harus mencoba yang mana, kemudian saya menanyakan salah satu jajajan seperti canai. Saya pun bertanya "ini apa bu?" Ibu penjaganya menjawab "ini lempeng pisang".
Mendengar kata pisang saya langsung tertarik, karena saya memang suka dengan berbagai olahan pisang. Saya membayangkan ini semacam campuran antara tepung dan pisang yang dipanggang. Saya memesan satu buah serta jeruk hangat sebagai minuman. Saya kemudian mencari tempat duduk yang terasa stategis yaitu dekat dengan tembok agar tidak teganggu lalu lalang.
![]() |
lempeng pisang |
Sambil menunggu mba Ruli datang, saya menikmati jajanan lempeng pisang ini. Lempeng pisang yang disajikan ternyata dalam keadaan panas. Bagian atasnya ditaburi gula pasir untuk menambah rasa manis, namun menurut saya tanpa ditaburi gula pasirpun sudah terasa manis.
Seperti yang saya duga lempeng pisang ini perpaduan antara tepung terigu dan pisang yang kemudian dipanggang diatas teflon. Tidak terlalu tebal namun juga tidak terlalu tipis sehingga pas matang sampai kedalam.
Ketika saya sudah menghabiskan lempeng pisang, tak berapa lama mba Ruli pun datang. Senangnya akhirnya bisa kembali bertemu karena terakhir kami bertemu adalah setahun yang lalu. Senang bisa dapat teman bertukar cerita dan juga saya banyak belajar dari beliau dalam segala hal.
Saat itu mba Ruli mengajak saya memasan menu lainnya sebagai makan siang. Mba Ruli memesan sop banjar dan saya memutuskan memesan soto banjar saja. Kami berdua meminta porsi setengah, karena biasanya porsi di Banjar ini memang besar.
Dari mba Ruli saya juga baru tahu kalau ternyata isian dan juga kuah antara sop dan soto banjar ini sama. Yang membedakan adalah kalau sop banjar menggunakan nasi sedangkan soto banjar menggunakan lontong. Sudah sesimple itu saja yang membedakan keduanya. Karena kalau di jawa biasanya kuah serta isian antara sop dan soto itu berbeda.
![]() |
ki : sop banjar, ka : soto banjar |
Sop dan soto banjar disini menggunakan ayam kampung sehingga menurut saya terasa lebih gurih. Isian soto banjar ini lumayan banyak diantaranya ayam suwir, telur ayam, soun, dan juga irisan perkedel. Untuk lontongnya tidak terlalu banyak namun sudah pas menurut saya karena isian lainnya sudah banyak. Sebelumnya saya juga sudah pernah mencoba soto banjar yaitu di Soto Bang Amat.
Selain lempeng pisang juga terdapat berbagai macam wadai. Wadai adalah sebutan untuk berbagai macam kue tradisional di Banjar. Beberapa wadai yang saya tahu adalah ketan wajik, ketan serundeng, mie habang dan lain-lain.
Mie habang ini sebenarnya salah satu ciri khas banjar dan mudah kita temukan di setiap penjual makanan. Saya sebenarnya ingin mencobanya namun takut tidak suka karena membayangkan rasa yang hampar. Baiklah mungkin nanti saja kalau sudah benar-benar yakin, saya akan mencobanya😊.
![]() |
pilihan menu makan |
Untuk makanan besar juga ada banyak pilihan menu dan sebagian besar adalah kuliner khas banjar yang jarang kita temui di daerah lain terutama di jawa. Beberapa diantaranya adalah nasi kuning banjar, lontong dan juga ketupat betumis. Menurut saya salah satu ciri khas kuliner banjar adalah rasa manis yang dominan karena beberapa lauk yang terlihat merah, saya kira pedas namun ternyata manis dan tidak menggunakan cabai.
Tempat Pilihan untuk Menjamu Tamu
Melihat aneka jenis jajanan yang ada membuat saya ingin mencicipi yang lain terutama untuk makanan yang belum pernah saya coba. Ingin rasanya mencoba kuliner lainnya namun karena perut terasa sudah kenyang saya mengurungkan niat tersebut.
Waroeng Bandjar ini menurut saya bisa menjadi salah satu temapt makan pilihan untuk menjamu para tamu dari luar Kalimantan Selatan. Tempatnya nyaman, bersih dan cukup luas. Aneka kuliner yang disajikan juga lengkap dengan ciri khas kuliner banjar pastinya.
Itulah sedikit cerita saat saya mencoba kuliner di Waroeng Bandjar. Terima kasih sudah membaca & semoga bermanfaat💗💗
Sama kayak aku mbak, meski sering ke tempat yang kutuju selalu aja buka gmaps dan nggak inget lewat jalur-jalurnya. Entahlah ya, gmaps tuh udah kayak temen perjalanan kemana aja. Hahaha..
BalasHapusTempatnya yang minimalis tapi menu makanannya komplit khas banjar dari nasi kuning sampai soto. Hehehe ..
Kalau ngomongin Banjar tuh aku jadi inget temen kuliahku yang jago masak-masakan banjar. Salah satu makanan yang inget di lidahku tuh ayam bakar bumbu banjar yang jadi lauk nasi kuning buatan temenku itu. Rasanya gurih, pedas dan manis. :D
iyaaa mbaa rasanya kalo gak kita sendiri yang bawa tu kita jadinya lebih nggampangne hehe..tau sie ini jalan2 yg sering dilewatin tapi gak hafal jalurnyaa..
Hapusmasakan banjar memang lebih dominan ke manis sie mbaa menurutku yaa
Kalau uda sama orang asli Banjar ((eh, ka Ruli bukan orang asli Banjar juga sih yaa.. hanya sudah lama tinggal di Banjar)), pastinya jadi lebih tau mana makanan auten, mana yang B aja. Alhamdulillaah, bisa mencicip makanan khas Banjar di Waroeng Bandjar bersama ka Ruli sebelum finally bener-bener ninggalin Kalimantan..
BalasHapusBarakallaahu fiikum..
Semoga lancar pindahannya dan betah di tempat baruu..
Saya belum pernah makan Soto maupun SOP Banjar Mbak. Dan ternyata isinya sama ya. Yang membedakan Sop pakai nasi, Soto pakai lontong. Tapi dari tampilannya kayaknya lebih mengarah ke Soto ini. SOP atau sup biasanya kuah bening. Saya juga belum belum pernah makan lempeng pisang. Dan sepertinya enak sekali lempeng pisangnya itu. Apalagi kalau disantap dengan teh hangat. Ehm.. yummi.
BalasHapusSalah satu keunggulan wisata kuliner adalah lokasinya harus strategis ya?
BalasHapusItu terbukti di Waroeng Bandjar.
Saat ke sana pengunjung silih berganti datang, yang berdua ataupun rombongan.
Lokasi dekat dengan area perkantoran dan berada di tengah kota, menjadi salah satu pilihan tempat kuliner terbaik bagi para pekerja kantoran. Apalagi kalau menunya enak
Lempeng pisang, karena pisang dan terigu yang dipanggang. Kalau dia dibuatnya digoreng jadinya pisang goreng ya hehe.
BalasHapusKelihatan enak itu lempengnya. Dan manisnya, udah manis alami dari pisangnya ya kak. Asik ini tempat makannya
Senang sekali membaca kisah mba bertemu dengan teman blogger di
BalasHapusWaroeng Banjar. Ternyata camilannya unik sekali, TOS dulu mba aku pun suka aneka olahan pisang selalu enak nggak pernah nemuin yang gagal.
Lempeng pisang ini tampilannya unik menarik dan ukurannya lumayan besar juga ya buat camilan.
Wah baru tau kalau ternyata soto dan SOP Banjar yang bedain itu nasi serta lontong saja. Ku kira beda bumbu hehehe. Memang yaa makanan khas daerah itu selalu menggugah selera. Kalau aku kesana bakalan kalap sih 😆 doyan makan juga soalnya.
Tempatnya nyaman, cocok buat meet up dan rasa makanannya oke. Beneran rekomen ya mba.
Alhamdulillaah ya Mbak sebelum pulkam bisa reunian dulu dengan teman sesama blogger sekaligus icip makanan khas Banjar. Oia soto Banjar di daerah saya di Sulsel ini terkenal lho, soalnya sering dijadikan menu andalan saat ada acara kumpul2 seperti arisan atau syukuran wisuda.
BalasHapusNah, saya baru tahu juga ada sop banjar juga ya yang ternyata kuah dan isiannya sama aja dengan soto banjar. Cuma kalau gitu saya jadinya lebih pilih sop banjar karena dihidangkan dengan nasi, hehe
Nnati kalau ada cabang satu lagi, jangan2 buka di banjarnegara haha #kidding.
BalasHapusWaaahh mau pindah Solo ya mbak? Di sana keknya bloger2 sering ketemuan dan suka bikin acara gitu lho.
Tadinya aku juga mikirnya kek depot kecil gitu ternyata gede juga ya kyk kafe2 yang proper lha.
Banyak jajanan pula di sana. Sebutannya kue tu wadai yaa.
Catet dulu, kali pas mudik banjarbaru bisa ke sana. Oh baru tahu kalau soto dan sop Banjar tu beda haha. Aku sih selama ini makan yang pakai lontong belum pernah dengan nasi :D
Warung khas banjar, makannannya otentik khas banjar tapi suasananya cafe banget.. ighhh pengen kesana
BalasHapusAku pernah nyobain soto banjar dan itu enak banget rasanya
Sampe sekrg belum pernah nemu lagi di bandung huuuhu
Senangnya bisa berjumpa dengan sesama blogger ya. Aku tuh melihat menunya sangat beragam ya mba Er dan si jajanan lempeng pisang bikin ngiler banget. Boleh kalau ke banjar mampir kesana nanti.
BalasHapus