Tak terasa sudah tiga tahun lebih saya menetap di Banjarmasin dan kini saatnya kami harus meninggalkannya. Banyak memori indah tentang Banjarmasin yang berhasil kami rangkai. Banyak diantaranya telah berhasil saya tuangkan dalam tulisan tentang Kalimantan Selatan. Dan untuk mengenang kota Banjarmasin, saya ingin menceritakannya dalam tulisan kali ini.
Pindah ke Banjarmasin
Sekitar bulan Desember 2021, suami mulai ditugaskan di kota Banjarmasin. Saya juga senang mendengarnya karena kebetulan disana ada teman, yang sudah saya anggap sebagai saudara sendiri. Setidaknya saya merasa sudah mendapatkan teman selama di Banjarmasin nanti. Sebelumnya saya juga pernah mengunjunginya saat suami ditugaskan di Balikpapan, mungkin sekitar tahun 2014.
Mencari Rumah Kontrakan
Akhirnya setelah pandemi corona sudah semakin mereda, saya memutuskan untuk kembali menemani suami di Banjarmasin, Dimulailah acara hunting rumah kontrakan seperti yang kami lakukan sebelumnya. Setelah melihat beberapa referensi rumah kontrakan, akhirnya hati kami tertuju pada sebuah rumah di salah satu komplek perumahan di Banjarmasin.
Apalagi saaat kami survey ternyata rumah tersebut menyediakan beberapa perabotan, sehingga kami tidak perlu membeli lagi. Rumah tersebut kami rasa cukup cocok karena hanya memiliki 2 buah kamar tidur dan 1 kamar mandi. Lengkap dengan area ruang keluarga dan dapur tentunya.
Namun ada satu hal yang mengganjal yaitu harga sewa yang lumayan mahal untuk kami yang tinggal di Solo. Solo dengan biaya hidup yang bisa dibilang murah, saat itu terpaksa harus merogoh kocek dalam sebasar 30jt untuk sebuah rumah kontrakan di Banjarmasin. Kami rsa jika di Solo dengan harga segitu sudah mendapatkan sewa selama 2 tahun.
![]() |
terima kasih sudah menjadi tempat berteduh selama 3 tahun |
![]() |
rumah diatas rawa |
Memang tidak bisa dipungkiri biaya hidup di Kalimantan memang mahal, namun seingat saya rumah kontrakan kami saat di Balikpapan tidak semahal itu. Dan saat kami tanya beberapa referensi rumah lainnya di Banjaramasin ternyata harganya jauh lebih mahal. Akhirnya kami resmi menempati rumah tersebut sekitar bulan September 2022.
Mahalnya harga sewa rumah di Banjarmasin, mungkin karena Banjarmasin adalah daerah rawa-rawa sehingga biaya untuk membangun rumah lebih mahal. Banyak yang bilang bahwa biaya pondasi saja di daerah rawa Banjarmasin sudah dapat satu rumah kalau di Jawa.
Pengalaman Selama di Banjarmasin
Menemukan Hobi Baru
Sedikit demi sedikit saya mulai belajar tentang dunia blogging dan menambah kemampuan saya dalam menulis. Saya juga mulai bergabung dengan berbagai komunitas dan grup WA sehingga mendapatakan banyak teman baru. Salah satu komunitas yang saya ikuti adalah Female Blogger Banjarmasin (FBB).
Di Banjarmasin juga saya mendapatkan job event pertama dan terpilih sebagai artikel blog terbaik. Kegiatan tersebut adalah sebuah event Opening Hokben Banjarbaru. Di Banjarmasin pula saya mendapatkan banyak bahan tulisan sehingga blog update secara konsisten.
Mengunjungi Obyek Wisata dan Kuliner
Beberapa destinasi wisata juga berhasil kami kunjungi. Meskipun bisa dibilang Kalimantan Selatan tidak banyak memiliki spot wisaata, namun ada beberapa lokasi yang cukup membekas buat saya. Diantaranya adalah pengalaman mengunjungi Pasar Terapung dan juga perjalanan mengunjungi Teluk Tamiang di Kotabaru.
Berkunjung ke Kalimantan Tengah
Cerita lengkap tentang perjalanan kami dari Banjarmasin ke Palangkaraya bisa teman-teman baca di tulisan Kalimantan Tengah. Disana kami juga sempat mengunjungi beberapa tempat wisata dan kuliner. Tidak banyak yang bisa kami ekplore karena keterbatasan waktu kami saat itu.
Staycation di Rumah Sakit
Efek perjalanan dan kegiatan selama di Solo yang lumayan menguras tenaga, membuat badan ngedrop. Begitu sampai di Banjarmasin, badan berasa meriang tidak karuan. Sudah sempat minta doping infus vitamin dan parasetamol namun ternyata tidak mempan. Akhirnya memutuskan rawat inap daripada dirumah tidak ada yang menemani, karena kebetulan suami juga sedang padat jadwalnya.
Sepertinya memang lagi manja, hanya di hari pertama saja badan sempat meriang lagi namun setelahnya badan sudah segar bugar. Namun dokter belum membarikan ijin pulang sambil memantau perkembangan hasil cek darah. Melihat saya yang sudah sehat selama beberapa hari, perawat sempat bilang "Gak minta pulang aja kah bu??dah sehat gitu". Saya menjawab sambil berkelakar "Sebagai pasien yang baik saya menurut kata dokter saja sus 😁"
Kembali ke Pulau Jawa
Selama ini suami memang sering berpindah-pindah tempat tugas. Biasanya kami hanya tinggal di suatu kota sekitar 2-3 tahun. Tugas pertama suami adalah di Pulau Bali, setelahnya sering berpindah antara pulau Sumatera dan Kalimantan. Sempat juga di Jakarta sekitar 1,5 tahun.
Dan beberapa waktu yang lalu kami mendapatkan kabar gembira karena akhirnya suami mendapatkan relokasi ke Pulau Jawa. Setelah sekian belas tahun berkelana di luar Jawa ,akhirnya kami bisa berkesempatan untuk kembali ke Pulau Jawa. Tentu saja hal tersebut adalah salah satu kado terindah untuk kami di tahun ini.
Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Banjarmasin yang berkenan menampung kami selama tiga tahun ini. Terima kasih untuk setiap memori yang terukir. Semoga suatu saat nanti kami diijinkan menengok kembali Banjarmasin dalam keadaan yang lebih baik.
Terima kasih sudah membaca dan sampai bertemu di cerita selanjutnya 💖💖
Posting Komentar